Sepuluh menit berlalu
iring-iringan mobil bak terbuka berjalan menyusuri jalanan berkelok-kelok. Masyarakat
yang dilewati menatap penuh tanya, ada apa dan mau kemana. Satu tabir yang
belum ada tafsirnya. Saya terus mengontak Kyai sepuh untuk konfirmasi
kesiapannya.
“Assalamualaikum kang Haji,
dimana Posisi?” Tanya saya pada KH. M. Syarip Hidayat pimpinan pesantren Al-hasan.
Di ujung telpon beliau menjawab “Saya di Jakarta bawa jamaah umroh”, waduhhh
gimana initeh kan udah di setting untuk memberangkatkan, beliau menjawab, sok
waelah ku ente (silahkan saja sama kamu). Tak patah arang saya coba kontak KH.
Maksum pimpinan pesantren Cikole, Assalamualaikum kang, diantos di masjid
agung. Beliau bertanya, ada apa?, “santri yang mau ke Jakarta jadinya jalan
kaki”, jawab saya. Beliau menjawab “InsyaAllah nanti beres mengajar akang
merapat ke masjid agung”. Ada rasa gembira karena Kyai sepuh memberikan support
hingga bertambah semangat.
Kira-kira 10 menit sebelum sampai
di masjid Agung, saya berpikir belum ninta izin di ketua DKM. Dicari nomor yang
bisa di hubungi dan akhirnya bisa nyambung. Saya bicara panjang lebar dan
beliau mengamini maksud kami plus menyediakan sound system. Sampailah rombongan
santri kami di Masjid Agung. Ternyata disana sudah tumpah ruah, riuh ramai
dengan santri dari pesantren yang lain. Ada KH. Pipin dari Sabiilunnajat, ada
KH. Haidarifan dari Banyulana, ada dari Miftahul Huda juga santri pesantren
sekitar Ciamis. Para pimpinan pesantren yang ada berkumpul di teras masjid
sambil senyum. Seorang kyai bertanya pada saya, “Bener iyeuteh?” (Betulkah ini?)
saya jawab “Serius kang”.
Di tengah rapat kecil itu,
tiba-tiba Hp nokia jadul saya berdering dengan nomor pemanggil tidak diketahui.
Saya coba angkat dan berbica singkat dengan si penelpon. Ternyata dari Kapolres
yang ingin bertemu dengan saya. Dan saya meminta untuk ditunggu selama sejam
dan kembali melanjutkan rapat dan diputuskan untuk memulai agenda pengarahan
peserta aksi jalan kaki Ciamis-Jakarta.
Melalui mobil korlap kami
mengumumkan kepada seluruh santri untuk segera masuk ke masjid. Serempak semuanya
masuk kemasjid, para pimpinan pesantren yang hadir duduk paling depan, santri
putra dan putri dipisah. Lantunan ayat suci Al-quran sebagai pembuka agenda
hari itu dilanjutkan dengan pengarahan teknis, pos peristrahatan, dan para Kyai
bergantian memberikan arahan. Giliran saya ambil mikrofon dan dengan pekikan
takbir disambut gemuruh oleh para santri yang mengucapkan “Allahu Akbar, Allahu
Akbar, Allahu Akbar” berkali-kali.
“Ista’iduu” dan dijawab “Labbaik”.
Apakah kalian siap Bela Allah? Siapp, Apakah kalian siap Bela Rosul? Siapp, Apakah
kalian siap Bela Al-Quran? Siapp. “Takbir.. Allahu Akbar”, begitulah kata
komando itu di ulang-ulang. Adrenalin para santri semakin memuncak tatkala KH.
Maksum datang dan bergabung untuk memberikan arahan yang terakhir. Awak media
mulai berdatangan, kilatan lampu kamera menghiasi suasana masjid Agung.
Handphone saya terus berdering beberapa kali dan ternyata dari pihak
kepolisian yang terus menerus menghubungi saya. Acara dilanjut dengan doa dan
santri bersiap keluar masjid menuju jalan utama ke Jakarta. Barisan di atur 3
orang setiap baris dengan mobil komando di depan. Tepat dibelakangnya ribuan
santri yang memakai dudukuy cetok bercat merah putih berbaris panjang. Korlap mulai
bersuara lewat komando-komando takbir. Kyai Maksum, Kyai Kamaludin, Kyai Deden
berada di jajaran paling depan, sedang Kyai Agus Malik dibelakang untuk sapu
bersih peserta yang tercecer. Haruuuuu, Seruuuuu dan Semangat siap berangkat
Bela Islam Allahu Akbar.
Panjang mengular, semua orang
kaget. Ada acara apa dan mau kemana, serentak dijawab Mau jalan kaki ke Jakarta
dan mereka hanya geleng kepala sambil berceloteh dadaekanan. Tiba-tiba
seseorang berambut cepak berbadan tegap dengan otot berisi mendekat kearah saya
yang sedang asyik berjalan. “Pak Kyai, Pak Kapolres menunggu di kantor”, Katanya.
Ahhh iya saya kesana , jawabku. Akhirnya saya naik mobil menuju kantor polres
Ciamis.
5 menit kemudian, saya sudah
sampai di Mapolres dan disambut oleh petugas. Saya masuk di ruangan Kapolres.
Apa ynag kami bahas? Tunggu di seri-4
BERSAMBUNG…………………
0 komentar:
Posting Komentar