Sepanjang hidup saya, baru kali ini saya melihat lautan umat berkumpul membela agamanya.
Sepanjang hayat saya, baru kali ini saya melihat wajah-wajah teduh berkumpul membela kitab sucinya.
Sepanjang saya diberi nafas oleh Allah, baru sekarang ini saya menyaksikan kegembiran hati berpadu melantunkan Asma Allah.
Perjuangan yang kita lakukan hari ini akan dicatat oleh tinta emas sejarah bangsa ini.
Lantunan doa yang kita ucapkan hari ini akan menembus batas, meruntuhkan tembok-tembok keangkuhan yang merantai negeri ini.
Di sini, dari Jantung Kota Jakarta kita panjatkan doa kepada para pemimpin negeri untuk diberi kesehatan jasmani dan rohani.
Kita panjatkan doa kepada Dzat Yang Maha Kuasa agar para pemimpin bangsa ini dibukakan mata dan telinganya, dilapangkan hati, diluruskan pikirannya agar mampu mandiri, kuat, dan tidak kompromi kepada pihak-pihak yang ingin mengadu domba negeri ini. Memecah belah negeri ini. Pihak-pihak yang merusak prinsip ke Indonesiaan kita yang saling menghargai dan menghormati.
Kita panjakan doa kepada Dzat Yang Maha Kuasa agar Polisi, Jaksa, Hakim dibukakan mata dan telinganya, dilapangkan hati, diluruskan pikirannya agar mampu menegakkan hukum setegak-tegaknya walau besok langit akan runtuh.
Kita semua berkumpul di sini karena kita sadar bahwa kita makhluk lemah. Hanya Allah tempat satu-satunya kita memohon agar negeri ini tetap dijaga. Dengan doa, tiada yang tidak mungkin. (sb/dakwatuna.com)
Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar!
Sumber:
http://www.dakwatuna.com/2016/12/03/83951/pengalaman-luar-biasa-saat-aksi-superdamai212/#ixzz4SJ6Jr6xE
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar