KAMI ADALAH ANAK CUCU IKRIMAH BIN ABU JAHAL
Kepada presiden republik Indonesia
Kepada Kapolri bapak Tito Karnavian
Kepada Panglima TNI bapak Jenderal Gatot Nurmantyo
Dan kepada semua yang diamanahi kepemimpinan di Negeri Indonesia
ini
Ketahuilah ....
Kalian bisa melarang semua perusahaan bus, travel dan angkutan
massal lainnya agar tidak mengangkut kami berjihad membela agama kami.
Kalian bisa meneror dan mengancam para sopir dan kernet agar
tidak mengantarkan kami memenuhi seruan ulama kami.
Kalian bisa menakut-nakuti semua ketua RT, RW dan Lurah agar
melarang warganya berangkat menjawab seruan jihad yang mulia ini.
Namun ketahuilah, kami adalah anak cucu Ikrimah bin Abu Jahal
pahlawan pemberani sepupu Nabi shollallohu alaihi wasallam. Yang berjalan kaki
dari Madinah ke Yarmuk, perjalanan sejauh 1200 kilometer di bawah terik
matahari padang pasir. Ia tetap teguh melangkah walaupun Khalid bin Walid keberatan, _"Jangan kau
lakukan ini wahai Ikrimah karena jika engkau celaka, itu adalah musibah bagi
umat Islam”._ kata Panglima Khalid bin Walid khawatir.
_"Biarkan aku berjalan wahai Khalid..!!! Sesungguhnya,
engkau lebih dahulu masuk Islam, dan bersama-sama dengan Rasulullah Shallahu
alaihi wa sallam. Aku tidak mungkin menandingi amal dan pengorbananmu untuk
Islam. Maka biarkan aku berjalan agar kedua kakiku menjadi saksi kelak di
hadapan Allah”,_ jawab Ikrimah.
Di Yarmuk Ikrimah bertempur dengan sangat dahsayaat, ia terbunuh
sayaahid, dan pada diri Ikrimah terdapat tujuh puluh lebih tikaman, pukulan dan
anak panah.
Demi Allah ....!!!!
Kami akan datang memenuhi panggilan Rabb kami walaupun harus
berkonvoi dengan motor-motor butut kami
Kami akan penuhi panggilan jihad ini walaupun harus menggunakan
truk-truk pengangkut pasir
Kami akan datang Jakarta, walau harus menyewa angkot atau
berdesak-desakan di kereta ekonomi
Kami takkan rela penista agama kami bebas berkeliaran dilindungi
para penguasa durjana.
Karena kami adalah penerus Khalid bin Walid
Karena kami adalah anak cucu Ikrimah bin Abu Jahal.
مَا كَانَ لأهْلِ الْمَدِينَةِ وَمَنْ حَوْلَهُمْ مِنَ الأعْرَابِ أَنْ
يَتَخَلَّفُوا عَنْ رَسُولِ اللَّهِ وَلا يَرْغَبُوا بِأَنْفُسِهِمْ عَنْ نَفْسِهِ
ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ لا يُصِيبُهُمْ ظَمَأٌ وَلا نَصَبٌ وَلا مَخْمَصَةٌ فِي سَبِيلِ
اللَّهِ وَلا يَطَئُونَ مَوْطِئًا يَغِيظُ الْكُفَّارَ وَلا يَنَالُونَ مِنْ عَدُوٍّ
نَيْلا إِلا كُتِبَ لَهُمْ بِهِ عَمَلٌ صَالِحٌ إِنَّ اللَّهَ لا يُضِيعُ أَجْرَ الْمُحْسِنِينَ
(١٢٠) وَلا يُنْفِقُونَ نَفَقَةً صَغِيرَةً وَلا كَبِيرَةً وَلا يَقْطَعُونَ وَادِيًا
إِلا كُتِبَ لَهُمْ لِيَجْزِيَهُمُ اللَّهُ أَحْسَنَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
_"Tidak pantas bagi penduduk Madinah dan orang-orang Arab
Badui yang berdiam di sekitar mereka, tidak turut menyertai Rasulullah (pergi
berperang) dan tidak pantas (pula) bagi mereka lebih mencintai diri mereka
daripada (mencintai) diri rasul. Yang demikian itu karena mereka tidak ditimpa
kehausan, kepayahan dan kelaparan di jalan Allah, dan tidak (pula) menginjak
suatu tempat yang membangkitkan amarah orang-orang kafir dan tidak menimpakan
suatu bencana kepada musuh, kecuali (semua) itu akan dituliskan bagi mereka
sebagai suatu amal kebajikan. Sungguh, Allah tidak menyia-nyiakan pahala
orang-orang yang berbuat baik. Dan tidaklah mereka memberikan infak baik yang
kecil maupun yang besar dan tidak (pula) melintasi suatu lembah (berjihad),
kecuali akan dituliskan bagi mereka (sebagai amal kebajikan), untuk diberi
balasan oleh Allah (dengan) yang lebih baik dari apa yang telah mereka
kerjakan"_ (QS At Taubah 120 -121)
Ya, tidak lah pantas mengaku muslim namun saat Islam dihina, Al
Qur'an dihujat, ulama dilecehkan kita hanya diam saja.
_"Labbayk ya Allah"_ : Kami penuhi panggilan-Mu ya
Allah
Marilah wahai mujahidin, kita sambut seruan _Jihadul Kalimah_
(jihad dengan lisan dan nasehat) ini,
semoga setiap tetes keringat, setiap dahaga dan kehausan, setiap lelah dan
penat ditulis Allah sebagai sebuah pengorbanan serta penghapus dosa dan
kesalahan
Abu Izzuddin - Bumi Allah 24/11/2016
Silahkan dishare seluas-luasnya
0 komentar:
Posting Komentar