Persatuan dan Penyatuan

DETIKBERITA.CO – Shalat Jumat saat Aksi 212 menjadi shalat Jumat terbesar dalam sejarah Indonesia dan dunia dengan jutaan lautan manusia.

Khotib Jumat: Habib Rizieq Shibab
Imam Shalat Jumat: KH Nasir Zein, MA.
Muadzin: AKBP Indra Jafar (Kapolres Cirebon Kota)

Siapa yang memperhatikan tata-cara shalat Jum’at di Monas 2 Desember 2016 saat Aksi 212?
Sangat menakjubkan. Menunjukan persatuan Umat Islam.

(1) Adzannya ikut NU, 2 kali adzan. Orang Muhammadiyah dll yang punya aturan cuma 1 kali adzan Jumat tidak ada yang protes atau menyebut bid’ah.

(2) Pakai Qunut Nazilah.
Diterima semua madzhab. Qunut yang bersifat Universal. Mendoakan umat Islam di tanah air dan di penjuru dunia. QUNUT NAZILAH adalah Doa yang disyariatkan Rosulullah SAW ketika muslim tertimpa musibah besar.

Ibnu Taimiyah berkata: “Disyariatkan doa Qunut saat terjadi musibah pada shalat Shubuh dan shalat wajib yang lain, untuk mendoakan kaum mu’minin dan mendoakan keburukan untuk kaum kuffar. Sebagaimana Umar berdoa Qunut untuk memerangi orang Nashara dengan doa اللهم العن كفرة أهل الكتاب ” [Majmu’ Fatawa 270/22].

(3) Selesai shalat Jumat tidak ada dzikir bersama, ini aturan Muhammadiyah, orang NU yang hadir tidak ada yang protes. Jumatan Terbesar pada Aski 212 ini menunjukan “Ternyata kaum Muslim bisa menerima perbedaan ini tanpa harus ribut-ribut,” ujar ustadz Arda Chandra.

Sumber: www.detikberita.co/2016/12/siapa-yang-memperhatikan-tata-cara-shalat-jumat-saat-aksi-212-perpaduan-tradisi-nu-muhammadiyah.html
Share on Google Plus

About Hurriyatul Jannah

0 komentar:

Posting Komentar