Mungkin banyak orang bertanya
bagaimana cerita Jalan kaki santri Ciamis long march ke Jakarta. Dimulai dari
diskusi kecil antara saya, adik saya dan seorang Kyai sepuh Ciamis KH. M.
Syarif Hidayat tak luput sahabat kita Didi Sukardi pada Sabtu pagi, Obrolan tak
jauh dari keseharian kami di pesantren, namun akhirnya obrolan makin hangat
tatkala topik mengarah pada Aksi Bela Islam Jilid III atau yang lebih dikenal
dengan Aksi 212. TERINGAT dengan tokoh 212 yaitu Sinto Gendeng dalam lakon
sinetron. Saya berceloteh bahwa saat ini yang harus muncul adalah ide gila.
Kenapa? Karena nuansa Aksi Jilid 3 dibumbui dengan aroma terror psikologi ummat.
Ada kosa kata yang beredar bahwa
kegiatan itu adalah makar, moda transportasi dipersulit lewat himbauan Kapolri
ditambah fatwa PBNU yang mengeluarkan fatwa tidak sah shalat jum’at dilapangan.
Lengkap sudah gaung Aksi jilid 3 ini, semakin ciut gemanya dibanding Aksi
jilid 2. Pada saat itu saya mengatakan untuk Aksi ke Jakarta "kita Jalan kaki
saja", namun semuanya bertanya apa mungkin kita sampai? Saya katakan kalaupun
fisik kita tidak sampai minimal pesannya sampai.
Dari diskusi itu saya telpon
beberapa orang Kyai untuk rapat persiapan keberangkatam ke Jakarta dan
Alhamdulillah beberapa orang datang sehabis sholat maghrib malam ahad di pondok
pesantren Miftahul Huda 2. Rapat dimulai bada’ maghrib dengan penjelasan
pentingnya membangun ruh ummat ditengah berkecamuknya perang pemikiran, rehat
shalat Isya dan makan nasi liwet khas anak pesantren. Rapat dilanjut dengan
tema teknis keberangkatan ke Aksi 212. Dari semua laporan tiap daerah
kendalanya pada angkutan bis. Disitulah saya kemukakan bagaimana kalau kita “Jalan
Kaki” saja. Semuanya menyatakan siap dan sepakat. Setelah perdebatan dengan
berbagai argument yang dikemukakan, di ujung rapat kami bikin pernyataan semacam
Pers Release yang dibacakan oleh Ustadz Deden Badrul Kamal lewat siaran langsung
Facebook oleh adik saya dengan akun Nenk Gigha. Semua peserta rapat bubar dan
istrahat.
Jam 5 sehabis sholat subuh, saya
kembali ke aktifitas harian mengajar santri
Kitab Uluqul Jumun kajian ilmu Bilaghoh Sastra Arab. Di tengah ngajar,
saya iseng buka FB ternyata di akun Facebook Nenk Gidha hasil Pers Release
malam sebelumnya sudah di Like oleh 25 ribu orang dan di bagikan oleh ribuan orang “Saya
kaget bukan main”.
Ahad pagi, saya dan adik mulai
membangun komunikasi dengan pimpinan pesantren sekabupaten Ciamis untuk
menjelaskan rencana dan mendata santri yang akan ikut gabung di Aksi Jalan Kaki Ciamis - Jakarta.
BERSAMBUNG………………………..
0 komentar:
Posting Komentar