Pesan Maulid Sang Dokter 212, dr. Yogi Prawira



"The best legacy a father can give to his children is education.."

Doktrin untuk mengutamakan pendidikan, secara tegas digariskan oleh almarhum Kakek, Ismail Abdulgani, seorang petani tulen yang turun mencangkul ke sawah, namun membesarkan tak kurang dari dokter spesialis jantung, bedah onkologi dan juga insinyur serta profesi mulia lainnya. Namun demikian, dalam obrolan semasa hidupnya, kakek yang ahli ibadah, pernah mengutarakan kecemasan mengenai kelurusan akidah anak cucunya. Apalagi di kondisi sekarang, yang penuh fitnah dan tipu daya...

Be a moslem first, before anything else...

Belajar memang bisa di mana saja. Namun berkaca dari pengalaman Kakek, saya dan istri sepakat untuk memilih pendidikan awal bagi anak-anak yang berpusat di masjid. Kami ingin mereka bisa lancar membaca Al Qur'an sebelum mendalami literatur Barat. Kami ingin langkah-langkah mereka diringankan ke Masjid, sebelum ikut dalam ajang lari 5k atau 10k atau pun HM. Kami berdoa agar anak-anak bisa membedakan antara yang haq dan yang batil dengan iman dan nurani.

Itu pe er besar buat kami, yang awam, dan masih terus belajar. Memang benar berjanggut, berpeci dan berhijab syar'i bukanlah patokan ukuran ketakwaan seseorang. It is always about the heart. The Almighty looks NOT at how you look but what's in your heart. Tapi siapa yang bisa menduga isi hati seseorang. Dan seperti kata Aa Gym tadi pagi, orang memuji dan menghargai kita semata-mata karena Allah menutupi aib-aib kita. Tapi sesederhana perintah untuk menutup aurat, atau larangan memilih pemimpin non muslim, yang sudah jelas-jelas tertulis di dalam Qur'an saja tidak kita indahkan, bagaimana mau menaati perintah lain yang lebih berat. Seperti meme yang banyak beredar, bagaimana mau menjaga nkri, kalau menjaga taman saja tidak bisa...

Semoga anak-anak kita, anak-anak saya dan anda, menjadi generasi yang jauh lebih baik dari orangtuanya. Generasi yang mencintai Al Qur'an dan mengamalkannya. Generasi yang bangga dengan identitas keislamannya, generasi yang mandiri dan peduli. Para calon pemimpin masa depan yang lahir dari masjid-masjid di seantero tanah air...

Sumber: Facebook Yogi Prawira dan Pantura 

*Yogi Prawira adalah salah seorang dokter yang turun dalam aksi 411 dan 212, bahkan ayahnya yang juga dokter di Pekanbaru turut turun dala dua kali aksi umat islam yang sangat bersejarah tersebut.
Share on Google Plus

About simple concept

0 komentar:

Posting Komentar