[Puisi] Tangkap
Sukiman Prasodjo:
P u i s i :
" T A N G K A P "
by : Mastur Taher
Tangkap . . .
Ayo tangkap
Jangan tunggu amarah meluap
Apalagi berkas sudah lengkap
Tangkap . .!
Bangsa ini tak lagi pantas disebut beradab
Ketika perbuatan nista tak dianggap
Keadilan seakan tak beratap
Dikerat sekawanan rayap
Kelas kakap
Kegaduhan dibuat dibilang rakyat yg jadi penyebab
Kerap
Padahal mereka yg dapat sedap sedap.
Bangsa ini semakin benkrap
Kekayaan musnah dihisap
Lahap
Lesap
Kekuasaan begitu mudah ditilap
Pakai imajinasi aspirasi yg disulap
Dengan cuap cuap
Rakyat jua yg megap megap
Terjerembab
Tangkap
Ayo tangkap
Jangan biarkan dia ngelayap
Jiwa jiwa nestapa terkesiyap
Sewaktu jutaan massa datang menghadap
Kepada Tuan Jok yg tiba tiba melenyap
Si comberan terus saja berucap
Tanpa beban enteng saja dia ungkap
Memfitnah khalayak datang karena disuap
Tangkap
Ayo tangkap
Hukum dipakai sebagai perangkap
Buat mereka yg lemah malap
Tanpa jelas sebab
Dan musabab
Secepat kilat kalian sergap
Sigap
Bahkan di tengah malam gelap
Tapi bila yg berbuat si kuxxxx xxrap
Totalitas kalian back up
Tingkah polahnya dipuja wajahnya diusap usap
Mengkilap
Mantap
Proses panjang bertahap tahap
Ulasan pembelaan disusun dalam bab
Demi bab
Opini timpang berderap
Bersandar pada tiang buluh kasap
Bayangan persekongkolan tampak mengendap endap
Tersingkap
Lalu kepada siapakah lagi kami bisa berharap ?
Sebok kesana kemari seantero negeri hanya memggantang asap
Sumber api dibiarkan terus melalap
Anti kebhinekaan di wajah kami kalian terakan cap
Duhai...apa sebab ?
Ini sebuah tontonan kedunguan atau sedang kalap...?
Jawab . . .
Ayo jawab. . !
Bukannya tega tak menerima kata maaf
Penistaan ini nyata bukan ikhtilaf
Ini pelecehan terhadap al Kitab
Pedoman tuk mengabdi pada Mu ya Rab
Bagai dongeng dan kabar bohong mereka anggap
Biadab . . !
Maka keadilan hukum harus tegak tertancap
Tegap
Jangan pernah belengah langap
Negeri ini sudah parah terperangkap
Tangkap
Ayo tangkap
Amarah makin meluap
Menjalar sasar ke urat saraf
Jantung kencang berdegap
Kini kami datang lagi dengan gemuruh gegap
Berkendara, berjalan bahkan merayap
Tunjukkan satu sikap
Tetap
Tersangka harus ditangkap
Si durjana harus masuk lokap !
Tangkap
Ayo tangkap
Jangan lembab
Pecundang bisa kalian paksa tiarap
Tengkurap
Pihak lawan mampu dibuat seperti kerakap
Hidup mencungap
Mati meratap
Para pembela rakyat jelata mudah disekap
Disantap
Bagai lalap
Para oposan sudah didekap
Dalam bayangan kekuasaan yg gemerlap
Lelap
Selap
Sayup sayup terdengar pekik suara jualan kecap
Ngecap
Suara sumbang dapat kalian bikin senyap
Lenyap
Suara pemangku negeri bisa kalian sadap
Garap
Tapi jangan coba jangan harap
Suara nurani bangsa takkan mampu kalian hadap
Takkan mampu kalian bekap
Bergemuruh bergaung menyergap
Di lorong lorong gelap
Di ruang ruang pengap
Direlung relung kedap
Menyelinap
Takkan terhenti walau sekejap
Takkan hilang lenyap
Meluluhlantakkan segala segenap
Sesuatu setiap
Ranap . .!
Tangkap . . .
Ayo tangkap . .
Allahumma ya Rab
Pada Mu kami menghadap
Penuh harap
Berbaris rapi bershaf shaf
bersimpuh duduk berdiri bersedekap
berzikir bersama berdoa agar lebih mujarab
Mendoakan negeri yg makin kolap
Dibawah guyuran hujan dinaungi awan gelap
Hati tersayat mata sembab
Mengetuk pintu langit Mu ya Rab
Duhai Pemilik segala asbab
Setelah upaya insani taklagi telap
Rumah ini seakan tak berpintu tak bertingkap
Semua tangan lepas tanggung jawab
Bejibun penghuni berjiwa Abu Jahal – Abu Lahab
Allahumma ya Rab
Ampuni, ampuni ya Rab
Mohon lindungi kami ya Rab
Dari bencana dan azab
Hingga yaumul hisab
--- &&& ---
Dua Desember 2016
Kepri untuk Negeri menuju Aksi 212
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapanKomentari
0 komentar:
Posting Komentar