Mereka Berkata, Super Damai 212 Membantah

Kata mereka umat Islam lemah. Tidak. Kami adalah umat yang kuat. Berbagai larangan dan penggembosan kami tetap datang di aksi bela Islam 3. Bahkan saudara kami dari Ciamis datang jalan kaki. Dan dari daerah lain pun tetap datang dengan kemampuannya. Hujan tak membuat kami lari. Justru bersyukur karena doa diijabah saat hujan.  Bahkan dari kami yang cacat pun hadir

Kata mereka umat Islam tak bisa bersatu. Tidak. Kami bisa bersatu. Lihatlah umat Islam dari berbagai daerah bersatu dan bersama. Dari berbagai organisasi. Ada Muhammadiyah, Nu, MMI, FKAM, FUI, HTI, PKS Al Irsyad dan pengajian lain-lain, kami bersatu dengan takbir yang sama dan tuntutan yang sama.

Anak-anak, karyawan, pelajar, mahasiswa, pedagang, ibu-ibu dan orang sepuh lansia semua bersatu. Saling membantu, ada yang membagikan makanan gratis, ada yang bersih-bersih, ada yang buka posko medis. Kami tidak bercerai berai.

Kata mereka umat Islam miskin. Tidak. Kami umat paling kaya. Kaya hati kami, sehingga apapun yang tersisa di tangan kami, selalu untuk berderma. Bahkan penjual roti di kalangan kami pun rela membagikan rotinya untuk saudaranya, itu karena kaya hati. Ada yang merelakan tabungan untuk berangkat ke Aksi bela Islam 3, ada yang merelakan uang kebutuhan sehari-harinya untuk menopang biaya perjalanan saudaranya. Pedagang daerah meninggalkan dagangannya untuk ikut juga. Itu semua karena umat Islam berhati kaya, sehingga dunia tak mampu melenakannya.

Kata mereka umat Islam anarkis. Lihatlah rumput pun tak ada yang rusak, taman-taman aman, tak ada kerusuhan. Kami umat yang lembut dan santun. Kami keras pada tempatnya, dan itupun untuk kebaikan. Kami diperintahkan untuk berakhlak mulia.

Kata mereka umat Islam barbar dan arogan. Tidak. Kami dididik untuk santun dan bermanfaat. Agama kami mencela kesombongan . Lihatlah aksi super damai 212, ulama kami pun ikut turun membersihkan Monas dengan kerendahan hatinya. Lihatlah pengusaha-pengusaha kami tetap duduk sama rata dengan kami. Lihatlah aksi super damai menggetarkan hati turis asing dan wartawan asing. Lihatlah semua berjalan tertib dan bisa diatur serta rapi dengan komando dari ulama. Bahkan Kapolri berkata, "tak satu pun pohon tumbang "

Kata mereka umat Islam anti toleransi. Tidak. Lihatlah orang non Islam yang ikut pun aman. Orang-orang asing yang meliput pun aman. Kami menyayangi keselamatan dan kedamaian. Kami hanya menuntut hak kami, dan membela agama kami yang dinista.

Umat Islam adalah umat yang bermanfaat, bermartabat, santun dan rahmatan Lil 'alaamiin.

Bryan Aga murida
Share on Google Plus

About Hurriyatul Jannah

0 komentar:

Posting Komentar