tag:blogger.com,1999:blog-7724646356774123312024-03-14T03:42:43.231+07:00Aksi Super Damai 212 :: Bukan Cerita DongengBerbagi kisah hadirkan inspirasi. Mengukir sejarah sambil tunjukkan akhlakul karimah. Satu umat satu tujuan, tegakkan keadilan.Nusa N Tarahttp://www.blogger.com/profile/12473099505310968599noreply@blogger.comBlogger73125tag:blogger.com,1999:blog-772464635677412331.post-24240779468114476982017-02-13T14:02:00.000+07:002017-02-13T16:04:47.638+07:00Pada Dirimu yg Renta Masih Mengalir Darah Aktivis, Mak...!!!<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://2.bp.blogspot.com/-2XjQMnvaEiQ/WKFZ7UqHYFI/AAAAAAAABGM/r8GIrH8pRIQ-V5U2Ad2Tod7y6KSMAfbawCLcB/s1600/IMG_20161230_090444.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://2.bp.blogspot.com/-2XjQMnvaEiQ/WKFZ7UqHYFI/AAAAAAAABGM/r8GIrH8pRIQ-V5U2Ad2Tod7y6KSMAfbawCLcB/s320/IMG_20161230_090444.jpg" width="256" /></a></div>
<br />
Bu Zaenab. sahabat aktivis UI era 1990-2000, baik yg di depok maupun salemba pasti familiar dengan beliau.<br />
<br />
Salemba, dengan Masjid Arif Rahman Hakim nya adalah, markas para aktivis menyusun strategi aksi, beristirahat sekaligus mereguk ruh perjuangan.<br />
<br />
Bu Zaenab dan gerobak teh botolnya adalah saksi dan bagian dari sejarah Indonesia terutama tumbangnya Orde Baru.<br />
<br />
Di gerobak beliau kami sering melepas lelah sambil meneguk botol teh sambil bercengkrama dan bercanda.<br />
<br />
Ternyata engkau kemarin hadir menjadi bagian dari peserta 212.<br />
<br />
Pada dirimu yg renta masih mengalir darah aktivis Mak...!!!<br />
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04944510067004513213noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-772464635677412331.post-55386553188907182582017-02-13T09:42:00.000+07:002017-02-13T09:42:48.711+07:00Aksi Super Damai 212<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-e5nOl7Y5l10/WKEc3Y9X5-I/AAAAAAAABFw/OANiKyZWiEoSxTHAxKXRpbV6bE1cBr3BwCLcB/s1600/images%2B%252823%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="179" src="https://1.bp.blogspot.com/-e5nOl7Y5l10/WKEc3Y9X5-I/AAAAAAAABFw/OANiKyZWiEoSxTHAxKXRpbV6bE1cBr3BwCLcB/s320/images%2B%252823%2529.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
Sesuai labelnya, Aksi 212 beneran damai alias super damai. Sejatinya Aksi 411 juga sangat damai. Dan ini tidak mudah, apalagi kalau ditilik dari jumlah massa yang masing-masing aksi mencapai lebih 2 juta orang (cek Google Earth). Ramai tapi relatif damai.<br />
<br />
Ya, ini aksi bermartabat. Boleh diadu dengan unjuk rasa manapun sedunia sepanjang sejarah, termasuk negara-negara maju yang ngakunya lebih demokratis. Adakah seramai dan sedamai ini? Kapolri saja mengakui, tak satu pun pohon tumbang.<br />
<br />
Selama ini unjuk rasa identik dengan kekerasan dan kerusuhan. Nah, Aksi 212 dan Aksi 411 mengubah mindset pesertanya. Ramai tapi relatif damai. Tertib. Boleh dibilang, Revolusi Mental (Revolusi <i>Mindset</i>) terjadi di sini.<br />
<br />
Lebih jauh, sebenarnya nilai-nilai <b>Nawacita</b> pun seperti aman, demokratis, melibatkan daerah, menghargai kebhinnekaan dan restorasi sosial, diam-diam sudah tertuang di Aksi 212 ini.<br />
<br />
Bayangkan 2 juta lebih massa berkumpul di Monas dan sekitarnya. Begitu massa bubaran, eh sampah juga ikut 'bubaran' alias bersih. Teramat banyak orang yang berlomba-lomba mungutin sampah. Ini sebuah restorasi sosial, bukankah selama ini masyarakat kita dikenal 'masa bodoh dengan sampah'? Belum lagi yang bagi-bagi makanan serasa di Nabawi.<br />
<br />
Heroiknya, Aksi 212 lebih membludak daripada Aksi 411. Padahal sebelumnya sudah ada fatwa haram dari seorang tokoh, fatwa bid'ah dari seorang ulama, stigma makar dari polisi, tebar selebaran dari helikopter, boikot transportasi dari aparat, eh tetap saja lebih membludak. Meluber sampai Istiqlal, Thamrin, serta Tugu Tani.<br />
<br />
Dan keajaiban kecil pun terjadi. Ketika panitia mulai kuatir peserta akan dehidrasi, keletihan, dan kekurangan air wudhu, eh tiba-tiba ada kejutan: hujan turun di menit-menit menjelang Jumatan. Ya Allah, Engkau memang The Best Planner!<br />
<br />
"Rasain kehujanan!" tukas si hater. Hehe, dia tidak tahu bahwa insya Allah: Jumat + Hujan + Jamaah = Makbul.<br />
<br />
Meski hujan, massa tak bergeming. Saya yakin akan beda ceritanya kalau kampanye politik atau konser musik. Dihujani begitu, pasti massa akan terbirit-birit.<br />
<br />
Lihat pula Surah Al-Anfal 11, hujan seperti itu diturunkan untuk menyegarkan jasad dan meneguhkan kedudukan. Bukankah hujan sedemikian juga pernah diturunkan ketika Perang Badar?<br />
<br />
Saat Isra Miraj, Nabi Muhammad bersua dengan malaikat yang sangat ahli soal hujan (lihat Al-Mustadrak Syeikh An-Nuri, jilid 5), bahkan mampu menghitung jumlah tetes air hujan yang tercurah sejak manusia pertama sampai manusia terakhir!<br />
<br />
Namun tahukah Anda apa kelemahan malaikat ini? Ternyata, ia tidak mampu menghitung jumlah pahala yang tercurah saat umat Nabi Muhammad berkumpul di suatu tempat dan menyebut-nyebut nama Nabi Muhammad! Masya Allah, bukankah ini juga terjadi di Aksi 212?<br />
<br />
Beberapa ustadz pun memaparkan:<br />
- Aksi 411 bagai Sa'i, berjalan dan berlari-lari kecil.<br />
- Aksi 212 bagai Wukuf, duduk diam tak banyak bergerak.<br />
- Boleh dibilang, kedua aksi ini mirip manasik haji terbesar (sekaligus sholat jumat terbesar sepanjang sejarah NKRI). Toh lengkap, ada zikir dan shalawat, ada pembimbing lapangan juga bagai muthawif. Plus sedikit desak-desakan karena ramainya massa, hehe.<br />
- Yang nggak ada cuma Melempar Jumrah. Wah, bahaya nih kalau sampai ada lempar-lemparan dalam Aksi 212. Hehe.<br />
<br />
"Ah, hanya orang-orang tolol yang hadir di situ," tukas si hater. O ya? Bukankah presiden, menteri, kapolri, dan panglima turut hadir, selain kyai-kyai dan habib-habib? Hehe, bodohkah mereka? Mohon maaf, saya pun bisa menunjukkan doktor-doktor (S3) dan miliarder-miliarder yang juga hadir, yang insya Allah jauh lebih cerdas dan jauh lebih kaya daripada dirimu wahai hater.<br />
<br />
Manakala umat tidak memegang media dan kekuasaan, yah mau gimana lagi. Terpaksalah Aksi 212 dan 411 digulirkan. Namun, bagaimanapun juga, kita harus menjauhkan diri dari sikap ujub dan riya. Kembalilah fokus pada tujuan utama. Semoga Allah memudahkan. Aamiin.<br />
<br />
Kalau Anda muslim, baiknya Anda membuat tulisan seperti ini. Agar dunia tahu betapa heroiknya aksi ini. Namun sekiranya belum bisa menulis artikel, silakan share tulisan ini. Sekian<br />
<br />
Ditulis oleh Ippho Santoso<br />
<br />
Sumber :<br />
https://soeloehmelajoe.wordpress.com/2016/12/03/kesaksian-ippho-santosa-212/Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04944510067004513213noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-772464635677412331.post-10000796881721279102017-02-13T00:57:00.000+07:002017-02-13T02:23:51.885+07:00Persatuan dan Penyatuan<div style="-webkit-font-smoothing: antialiased !important; backface-visibility: hidden !important; background-color: white; box-sizing: border-box; margin-bottom: 15px; text-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.0235294) 1px 1px 1px; word-wrap: break-word;">
</div>
<span style="backface-visibility: hidden; box-sizing: border-box; color: #1e1e1e; font-family: "roboto" , "helvetica neue" , sans-serif; font-size: 16px; font-weight: 700; line-height: 25.6px; text-shadow: rgba(0 , 0 , 0 , 0.0235294) 1px 1px 1px;">DETIKBERITA.CO</span><span style="color: #1e1e1e; font-family: "roboto" , "helvetica neue" , sans-serif; font-size: 16px; line-height: 25.6px;"> </span><span style="color: #1e1e1e; font-family: "roboto" , "helvetica neue" , sans-serif; font-size: 16px; line-height: 25.6px;">– Shalat Jumat saat Aksi 212 menjadi shalat Jumat terbesar dalam sejarah Indonesia dan dunia dengan jutaan lautan manusia.</span><span style="color: #1e1e1e; font-family: "roboto" , "helvetica neue" , sans-serif; font-size: 16px; line-height: 25.6px;"><br /></span><br />
<div>
<span style="color: #1e1e1e; font-family: "roboto" , "helvetica neue" , sans-serif; font-size: 16px; line-height: 25.6px;">Khotib Jumat: Habib Rizieq Shibab</span><br />
<span style="color: #1e1e1e; font-family: "roboto" , "helvetica neue" , sans-serif; font-size: 16px; line-height: 25.6px;">Imam Shalat Jumat: KH Nasir Zein, MA.</span><br />
<span style="color: #1e1e1e; font-family: "roboto" , "helvetica neue" , sans-serif; font-size: 16px; line-height: 25.6px;">Muadzin: AKBP Indra Jafar (Kapolres Cirebon Kota)</span><br />
<span style="color: #1e1e1e; font-family: "roboto" , "helvetica neue" , sans-serif; font-size: 16px; line-height: 25.6px;"><br /></span></div>
<div>
<span style="color: #1e1e1e; font-family: "roboto" , "helvetica neue" , sans-serif; font-size: 16px; line-height: 25.6px;">Siapa yang memperhatikan tata-cara shalat Jum’at di Monas 2 Desember 2016 saat Aksi 212?</span><br />
<span style="color: #1e1e1e; font-family: "roboto" , "helvetica neue" , sans-serif; font-size: 16px; line-height: 25.6px;">Sangat menakjubkan. Menunjukan persatuan Umat Islam.</span><br />
<span style="color: #1e1e1e; font-family: "roboto" , "helvetica neue" , sans-serif; font-size: 16px; line-height: 25.6px;"><br /></span></div>
<div>
<span style="color: #1e1e1e; font-family: "roboto" , "helvetica neue" , sans-serif; font-size: 16px; line-height: 25.6px;">(1) Adzannya ikut NU, 2 kali adzan. Orang Muhammadiyah dll yang punya aturan cuma 1 kali adzan Jumat tidak ada yang protes atau menyebut bid’ah.</span></div>
<div>
<span style="color: #1e1e1e; font-family: "roboto" , "helvetica neue" , sans-serif;"><span style="line-height: 33.8222px;"><br /></span></span><span style="color: #1e1e1e; font-family: "roboto" , "helvetica neue" , sans-serif; font-size: 16px; line-height: 25.6px;">(2) Pakai Qunut Nazilah.</span></div>
<div>
<span style="color: #1e1e1e; font-family: "roboto" , "helvetica neue" , sans-serif; font-size: 16px; line-height: 25.6px;">Diterima semua madzhab. Qunut yang bersifat Universal. Mendoakan umat Islam di tanah air dan di penjuru dunia. </span><span style="color: #1e1e1e; font-family: "roboto" , "helvetica neue" , sans-serif; font-size: 16px; line-height: 25.6px;">QUNUT NAZILAH adalah Doa yang disyariatkan Rosulullah SAW ketika muslim tertimpa musibah besar.</span><br />
<span style="color: #1e1e1e; font-family: "roboto" , "helvetica neue" , sans-serif; font-size: 16px; line-height: 25.6px;"><br /></span></div>
<div>
<span style="color: #1e1e1e; font-family: "roboto" , "helvetica neue" , sans-serif; font-size: 16px; line-height: 25.6px;">Ibnu Taimiyah berkata: “Disyariatkan doa Qunut saat terjadi musibah pada shalat Shubuh dan shalat wajib yang lain, untuk mendoakan kaum mu’minin dan mendoakan keburukan untuk kaum kuffar. Sebagaimana Umar berdoa Qunut untuk memerangi orang Nashara dengan doa اللهم العن كفرة أهل الكتاب ” [Majmu’ Fatawa 270/22].</span><br />
<span style="color: #1e1e1e; font-family: "roboto" , "helvetica neue" , sans-serif;"><span style="font-size: 33.7555px; line-height: 36.1555px;"><br /></span></span><span style="color: #1e1e1e; font-family: "roboto" , "helvetica neue" , sans-serif; font-size: 16px; line-height: 25.6px;">(3) Selesai shalat Jumat tidak ada dzikir bersama, ini aturan Muhammadiyah, orang NU yang hadir tidak ada yang protes. </span><span style="color: #1e1e1e; font-family: "roboto" , "helvetica neue" , sans-serif; font-size: 16px; line-height: 25.6px;">Jumatan Terbesar pada Aski 212 ini menunjukan “Ternyata kaum Muslim bisa menerima perbedaan ini tanpa harus ribut-ribut,” ujar ustadz Arda Chandra.</span></div>
<div>
<span style="color: #1e1e1e; font-family: "roboto" , "helvetica neue" , sans-serif; font-size: 16px; line-height: 25.6px;"><br /></span></div>
<div>
<span style="color: #1e1e1e; font-family: "roboto" , "helvetica neue" , sans-serif; font-size: 16px; line-height: 25.6px;">Sumber: www.detikberita.co/2016/12/siapa-yang-memperhatikan-tata-cara-shalat-jumat-saat-aksi-212-perpaduan-tradisi-nu-muhammadiyah.html</span></div>
Hurriyatul Jannahhttp://www.blogger.com/profile/09356694842163502748noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-772464635677412331.post-40178175458826336362017-02-13T00:47:00.000+07:002017-02-13T02:25:47.182+07:00Aksi 212 dalam pandangan Eropa<div class="separator" style="clear: both; font-family: sans-serif; text-align: center;">
<a href="https://3.bp.blogspot.com/-OmIWe2zf35M/WEvZWq_AQvI/AAAAAAAAAt8/yCciopWmNMg2gqfVZ9qeCFqc705-hUJ0wCLcB/s1600/Arnoud%2BVan%2BDoorn%2B-%2BAksi%2B212.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="446" src="https://3.bp.blogspot.com/-OmIWe2zf35M/WEvZWq_AQvI/AAAAAAAAAt8/yCciopWmNMg2gqfVZ9qeCFqc705-hUJ0wCLcB/s640/Arnoud%2BVan%2BDoorn%2B-%2BAksi%2B212.jpg" width="640" /></a></div>
<div style="font-family: sans-serif;">
<br /></div>
<div style="font-family: sans-serif;">
<br /></div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;">
Aksi Bela Islam III yang digelar pada 2 Desember lalu telah meningkatkan reputasi umat Islam Indonesia di mata masyarakat internasional. Tak hanya tokoh Timur Tengah, tokoh Eropa pun mengapresiasi Aksi 212. Arnoud Van Doorn, mantan Wakil Ketua Partai Kebebasan (PVV), menyebut bahwa aksi jutaan muslim Indonesia itu merupakan contoh yang hebat untuk muslim Eropa. “Lebih dari 4 juta Muslim melakukan protes untuk menuntut hak mereka di Indonesia. Contoh hebat untuk Muslim di Eropa,” kata Van Doorn melalui akun Twitter pribadinya, Sabtu (3/12/2016) lalu. Ketika mendapat banyak info bahwa jumlah peserta Aksi 212 mencapai 7 juta, Van Doorn pun meretwit info tersebut dan meralat jumlahnya melalui twit berikutnya. “Jumlahnya mencapai 7 juta,” kata Van Doorn. Van Doorn adalah mantan politisi terkemuka. Bersama Geert Wilder, ia pernah membuat film Fitna pada tahun 2008. Namun, pada tahun 2013, Van Doorn mendapat hidayah dan masuk Islam. Ia pun menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh umat Islam di dunia karena telah memproduksi film anti-Islam dan berjanji akan memperbaiki kesalahan itu. Saat naik haji, ia juga menyampaikan permohonan maaf kepada para ulama di Masjid Nabawi. Setelah masuk Islam, Van Doorn pun banyak berubah. Banyaknya perubahan positif ini membuat putra tertuanya juga masuk Islam pada tahun 2014. [Ibnu K/Tarbiyah.net]</div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;">
Sumber:www.tarbiyah.net/2016/12/arnoud-van-doorn-aksi-212-contoh-hebat.html?m=1</div>
Hurriyatul Jannahhttp://www.blogger.com/profile/09356694842163502748noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-772464635677412331.post-16904367982313736312017-02-13T00:39:00.003+07:002017-02-13T02:25:09.857+07:00Catatan Aksi Bela Islam 212<div class="separator" style="clear: both; font-family: sans-serif; text-align: center;">
<a href="https://2.bp.blogspot.com/-hXaGarwqM_Y/WEvab_rKVHI/AAAAAAAAAuE/Ve6xgkGfSiUlT1XLdI1rzESWaa7hcqIEACLcB/s1600/Presentation1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="518" src="https://2.bp.blogspot.com/-hXaGarwqM_Y/WEvab_rKVHI/AAAAAAAAAuE/Ve6xgkGfSiUlT1XLdI1rzESWaa7hcqIEACLcB/s640/Presentation1.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; font-family: sans-serif; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;">
Sejujurnya saya bukanlah orang yang setuju jika sebuah aspirasi dituangkan dengan cara pengumpulan massa. Di kantor, jika misalnya saya kurang setuju dengan atasan, atau melihat sebuah ketidakadilan, alih-alih memilih mencari orang yang sependapat dengan saya, saya lebih memilih membicarakannya langsung ke atasan.</div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;">
Yah gimana pun juga , atasan 'kan bukan cenayang yang bisa tahu apa isi hati kita. Tapi menurut pengalaman memang tidak semua hal yang kita tidak sukai atau tidak kita amini harus terang-terangan kita tunjukkan. Ada kalanya diam adalah pilihan terbaik, atau menunggu saat yang tepat untuk membicarakannya. Karena bagaimanapun, yang namanya manusia memiliki keterbatasan. Ada banyak pertimbangan yang melatarbelakangi sebuah keputusan.Tidak mungkin seorang pemimpin bisa memuaskan semua pihak. Yang bisa dilakukan hanyalah meminimalisir ketidakpuasan itu sendiri. Nah terkait dengan aksi bela Islam beberapa hari lalu, sikap saya pun demikian.</div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;">
Terlepas dari pro kontra soal Ahok, saya tetap di pemahaman, bahwa sebuah aspirasi tidak melulu harus dituangkan dengan cara pengumpulan massa. Tapi itukan menurut saya. kalau ternyata menurut sebagian orang pengumpulan massa adalah sebuah media komunikasi yang dianggap paling efektif saat ini, ya monggo aja sih. Kebetulan seharian kemarin pas tanggal 2, di kantor ada beberapa hal yang perlu dikerjakan, jadi saya ngga ngikutin aksi damai dari pagi. baru lihat televisi setelah jam 6 sore. Buka efbe sih sesekali, tapi sambil lalu aja. Isinya berhamburan status haru dan ada banyak asma Allah dan takbir bertebaran. Alhamdulillah, sebagai umat Islam tentu saya bahagia dan bangga melihat begitu banyak saudara seiman berkumpul dan tidak menimbulkan kerusakan bagi lingkungan. Yah kalaupun ada beberapa berita miring, ya wajar-wajar ajalah, namanya juga orang ramai, pasti ada percik-percik api disana sini, yang untungnya memang tidak sempat jadi kobaran api. Paling yang agak saya sayangkan adaaa aja teman yang terpancing untuk membuat status "pembelaan diri", " Nyinyir tanpa maksud nyinyir (mbuhlah iki) hingga penghakiman dan pelabelan", yang sebenarnya sama sekali tidak perlu dilakukan (menurut saya lho, menurut saya). Karena apa? Ya karena, seperti kata Ali Bin Abi Thalib " Tak Perlu terlalu Keras menjelaskan siapa Dirimu Yang menyukaimu tak membutuhkannya Yang membencimu Tak mempercayainya"</div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;">
Nah, seharian mengikuti temlen, membaca status yang lewat, gambar-gambar yang dishare, nonton youtube, saya terharu dan saya takjub, ada begitu banyak orang dan aksi berjalan tertib dan rapi. Dari yang saya lihat, ada banyak hal yang sangat patut diapresiasi terkait aksi 212 kemarin. </div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;">
1. Rumput Yang Aman Dari Injakan Massa</div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;">
Saat SMA dulu, banyak halaman sekolah saya yang ditutupi rumput. Plang-plang bertuliskan " Rumput jangan diinjak" pasti ada dimana2. Dasarlah anak abege, udah ada tulisan gitu pun ya diinjek juga, alasannya biar cepet sampe, xixixi soale memang ada beberapa tempat yang kalo ga nginjek rumput, muternya jadi jauh. (Baca : Warna Warni Sekolah Kenangan )</div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;">
Melihat aksi 212 kemarin di televisi dan gambar-gambar yang berseliweran di temlen, saya langsung fokus pada ijo-ijo yang terpampang nyata baik dari foto udara dari atas, atau dari siaran di youtube. Dari begitu banyak orang, ternyata rumput selamat dr diinjak-injak itu sungguh WOW menurut saya. Angkat topi deh untuk seluruh peserta aksi.</div>
<div class="separator" style="clear: both; font-family: sans-serif;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; font-family: sans-serif; text-align: center;">
<a href="https://3.bp.blogspot.com/-8ABkk1DSseU/WEvbosJj06I/AAAAAAAAAuQ/lX9IrnJ781Mku6HBKnOhXiqPTNgNQTYIQCLcB/s1600/aa.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://3.bp.blogspot.com/-8ABkk1DSseU/WEvbosJj06I/AAAAAAAAAuQ/lX9IrnJ781Mku6HBKnOhXiqPTNgNQTYIQCLcB/s400/aa.jpg" width="248" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; font-family: sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; font-family: sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; font-family: sans-serif; text-align: center;">
<a href="https://3.bp.blogspot.com/-v6ylSFO9pNw/WEvb2cErXrI/AAAAAAAAAuU/gIPQHDDwySwha4AHQNcpdnT6k4y2TvlBwCLcB/s1600/aaa.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="225" src="https://3.bp.blogspot.com/-v6ylSFO9pNw/WEvb2cErXrI/AAAAAAAAAuU/gIPQHDDwySwha4AHQNcpdnT6k4y2TvlBwCLcB/s400/aaa.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; font-family: sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; font-family: sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; font-family: sans-serif; text-align: center;">
<a href="https://4.bp.blogspot.com/-oKE4bktqyNo/WEvb4pZSRiI/AAAAAAAAAuY/dJqFJAgOhFQw0avdmKpYCIN1clOe5KgBgCLcB/s1600/aaaa.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="225" src="https://4.bp.blogspot.com/-oKE4bktqyNo/WEvb4pZSRiI/AAAAAAAAAuY/dJqFJAgOhFQw0avdmKpYCIN1clOe5KgBgCLcB/s400/aaaa.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; font-family: sans-serif; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;">
Perkara menginjak rumput ini bukan hal sepele sih menurut saya, ini tentang menetapkan sesuatu sesuai fungsinya,tentang menaati aturan dan tentang menjaga lingkungan yang ada tanpa dirusak atas kehadiran kita. Bukankah islam memang mengajarkan untuk menjaga lingkungan ? Sekali lagi, bagi saya ini hal yang mengagumkan. Iya, saya mah anaknya mudah dibuat kagum sama hal remeh tapi penting.</div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;">
2. Aparat Yang Berbaur dan Membantu Para Peserta Aksi</div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;">
Fungsi aparat memang itu. Sebagai pengayom masyarakat, sebagai pelayan rakyat. Tapi entah sudah begitu lama, aparat ditempeli sterotype negatif yang selalu bersebrangan dengan rakyat. Nah kemarin tuh saya melihat betapa para polisi benar-benar menjalankan fungsinya sebagai pengaman, dan pelindung peserta, sehingga aksi bisa berjalan dengan aman. Apalagi melihat para TNI yang membantu peserta asal Ciamis untuk menumpangi bis sehingga bisa selamat sampai di Jakarta. Melihat tidak ada bentrok antara aparat dan peserta aksi itu suatu hal yang menggembirakan bagi saya pribadi.<br />
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; font-family: sans-serif; text-align: center;">
<a href="https://3.bp.blogspot.com/-okTRcrhLq4o/WEvcXf5q1JI/AAAAAAAAAuc/dq9lOqEwR7YjmGRKZaQ-D7ZsghUO7D4IQCLcB/s1600/aaaaa.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="225" src="https://3.bp.blogspot.com/-okTRcrhLq4o/WEvcXf5q1JI/AAAAAAAAAuc/dq9lOqEwR7YjmGRKZaQ-D7ZsghUO7D4IQCLcB/s400/aaaaa.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; font-family: sans-serif; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; font-family: sans-serif; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-2VhH7OxmWdA/WEvcXfvnCKI/AAAAAAAAAug/VZMkz7NunqwSBT-ExvQymieDCDU5faT8QCLcB/s1600/aaaaaaa.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-2VhH7OxmWdA/WEvcXfvnCKI/AAAAAAAAAug/VZMkz7NunqwSBT-ExvQymieDCDU5faT8QCLcB/s320/aaaaaaa.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; font-family: sans-serif; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; font-family: sans-serif; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;">
3. Orang-Orang Baik Masih Banyak di Sekeliling Kita</div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;">
Para penjual roti dengan gerobak-gerobak bertuliskan " Gratis Untuk Para Mujahid" Penjual dawet dengan gerobak bertuliskan " Gratis Untuk Peserta Aksi Super Damai 212". Melihat mereka, saya langsung yakin, bangsa ini masih punya harapan seterang bintang kejora (kalau perumpaan salah, mohon dimaafkan). Orang-orang baik di sekitar kita, adalah tanda bahwa bumi masih layak dihuni. Dalam setiap keramaian, hal yang lumrah jika pedagang bakal mendapat keuntungan dari banyaknya peluang transaksi yang bakal terjadi. Namun, kali ini yang terlihat adalah keinginan untuk melayani, bukan mencari keuntungan. Semoga kalian mendapat keuntungan berlipat ganda di lain waktu.</div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;">
4. Para Difabel Yang Hadir</div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;">
Oooh kalau ini membuat mrebes mili sih. Iya saya mah anaknya ngga mudah trenyuh biasanya, tapi melihat mereka, saya merasa makin optimis bahwa keterbatasan itu sebenarnya tidak ada. Para Tuna Netra Mereka luar biasa. Ada malu yang diam-diam menyelinap ke relung hati.</div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;">
5. Presiden Yang Dirindukan</div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;">
Ah iya, jangan protes dulu saat saya bilang presiden yang dirindukan. Karena memang kehadirannya adalah yang dinantikan para peserta aksi. Kehadiran presiden , menurut saya semacam puncak dari aksi 212 kemarin. Jokowi, seperti bagaimana ia biasanya, hadir di tengah ribuan atau jutaan rakyat yang ingin menyampaikan aspirasinya. Tanpa seremonial, tanpa pengawalan berlebih, tanpa atribut kepresidenan. Dengan baju putih, menembus hujan, dia hadir sebagai jamaah sholat Jumat seperti yang lain. Ini katanya fotonya editan sih, karena hujannya kok bisa keliatan banget gitu. tapi tetep ini foto keren menurut saya ;)</div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;">
Ini dialog yang saya kutip dari status Ainun najib Trivia menarik dari ring 1 barusan: Presiden bilang ke Mensesneg: "Saya yakin kita akan bisa menyelesaikan masalah ini, (tandanya) tahajud saya akhir-akhir ini terasa enak sekali." Presiden ketika naik ke panggung di Monas hari ini melepaskan sepatu. Ditanya oleh Paspampres, kenapa pak? "Ini panggung dipakai tempat sholat." Sudahlah, tak perlu memperdebatkan, "Nah kan bisa datang, kenapa yang aksi 411 ngga bisa datang".</div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;">
Justru ini menunjukkan bahwa dia bukan orang yang gegabah dalam bertindak. sesimpel itu kok. Atau ngga suara sumbang "Datang sih datang, tapi ngga menjawab tuntutan umat".</div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;">
Duuuh budeeee, banyak maunya yah, serba salah semua. Kalau niat baik dan perbuatan baik orang pun tak bisa memuaskan hatimu, maka pertanyakan kembali apa niatmu sebenarnya.</div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;">
6. Monas Tetap Bersih dan Cantik Seperti Sedia Kala</div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;">
Sholat Jum'at selesai, peserta aksi beranjak pergi, monas seperti tak pernah didatangi ribuan atau jutaan orang. Bersih, bahkan lebih bersih dari saat sebelum aksi. Two Thumbs Up. Beberapa akhwat menyapu jalan, mengutip sampah, menyiram air di bekas koran yang lengket. Yup, seperti saya tulis di atas tadi, tak perlu menjelaskan, cukup apa yang terlihat saja. Islam itu cinta kebersihan, dan saya melihat itu kemarin di Monas.</div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: center;">
***</div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;">
6 hal istimewa dari aksi 212 yang bagi saya merupakan sebuah gambaran dan harapan, bahwa umat ini menginginkan kebaikan bagi negeri tercinta. Bahwa sang pemimpin juga menginginkan yang terbaik. Melihat aksi ini, saya jadi ikut terharu.</div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;">
Melihat wajah-wajah mereka , ah saya yakin mereka melakukannya Lillahi Taala. Siapapun yang ingin memanfaatkan keikhlasan mereka, biarlah Allah yang membalas. Allah maha tahu isi hati setiap makhluk.</div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;">
Namun, ada juga beberapa catatan yang bisa menjadi pengingat diri dan tidak boleh dianggap angin lalu. Ditunjukkan bukan untuk mencela, bukan untuk mengingkari kebaikan yang ada, tapi sebagai bahan introspeksi.</div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;">
1. Pencekalan Wartawan </div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;">
Iya, ada beberapa video yang cukup mengganggu saya yang lewat di temlen, yaitu, video pencekalan terhadap para reporter Tivi. Saat melihatnya, duh saya langsung menarik ke diri sendiri. Membayangkan gimana kalau ada nasabah misalnya ngga puas dengan pelayanan di bank saya kerja, trus saat tau kalau saya pekerjanya, saya langsung dikata-katai.</div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;">
Karena terkadang sebagai pekerja, ada hal-hal yang kita tau mungkin tidak menguntungkan nasabah, tapi namanya aturan perusahaan ya sebagai pekerja kita harus menjalaninya.</div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;">
Saya ingat, dulu saat di Medan , jamannya PLN byar pet kayak minum obat, sehari bisa sampai 8 jam mati listrik, saat itu orang-orang yang bekerja di PLN kerap mendapat bullying dari masyarakat. Saya tahu, karena adik saya kerja di PLN. Betapa saat itu mereka bahkan menghindari memakai seragam kantornya demi tidak dikenali sebagai pekerja di perusahaan itu. Bahkan ada rumah pegawai PLN yang dilempari masyarakat sankin kesalnya mereka karena pemadaman listrik yang warbiasyak menjengkelkan. Coba, coba bayangkan hal tersebut.</div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;">
Seberapa kesalnya pun pada pemberitaan di tivi, si media, rasanya ngga pantas para pekerjanya mendapat perlakuan seperti itu. Mereka sedang menjalankan tugas. Maka, komen-komen seperti " Siapa suruh mereka membuat berita yang selalu memojokkan muslim" Atau " Tidak ada asap maka tidak ada api, harus ngerti dong kenapa mereka berbuat demikian" adalah sebuah bentuk ketidakdewasaan dalam bertindak, dan mengotori kedamaian yang diusung oleh aksi kemarin. </div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;">
"Bagaimana Orang lain Bersikap Bukanlah Tanggung Jawabmu Namun bagaimana kamu Bereaksi atas Hal tersebut, itu menunjukkan siapa dirimu" Kendali toh tetap ada di tangan kita. Mau percaya pada media mana.</div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;">
Jangan biarkan tindakan orang lain memperngaruhi perilaku kita. Lagian jangan meremehkan intelektual orang ah. Emangnya kalinn pikir, cuma kalian doang yang bisa tahu mana media yang beritanya berimbang mana yang ngga. Jadi ngga perlu mengkhawatirkan "Nanti masyarakat bisa salah kaprah dengan Islam" Justru perilaku seperti itu yang bikin masyarakat bisa salah kaprah. Biarkan mereka bekerja, menyajikan berita. kendali ada di tangan kita.</div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;">
2. Status Baperan</div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;">
Kalau yang ini sih, ngga cuma terjadi saat ini, di situasi apapun pasti ada kaum baperan. Merasa paling benar Merasa paling punya ghirah, sehingga yang lain dianggap kurang beriman. Berprasangka buruk bahwa orang lain berprasangka buruk terhadap aksi (nah lho mbulet kan).</div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;">
Sampai bersusah payah sekali menjelaskan ke orang yang entah siapa. "Pahami ya ini aksi damai, bukan politik, bukan soal etnis, bukan soal agama, bukan soal suku" Lha makin dijelaskan malah makin membuat orang berfikir, ada apa? Udahlah, jangan sampai gara-gara status kita, yang tadinya orang mulai membatin " Oooh bisa juga yah aksi ribuan /jutaan orang itu tertib" malah jadi berubah " Dih, apaan sih, nyolot amat " Atau ngga status baperan berikutnya " Ada jutaan orang, bukan ribuan " Aduh, napa sih mba mas. Kalau memang jumlah bukan masalah, kenapa harus diributkan. Yang meluruskan dengan penjelasan secara logis juga jangan dibully atuh. Perkara jumlah memang bukan untuk eker-ekeran atau tanding-tandingan. Tapi ga ada salahnya pakai pendekatan paling logis sehingga ga gampang dipatahkan.</div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;">
Sabar, pan pengakuan manusia ngga penting, yang penting Allah mencatat setiap langkahmu, bukan begitu? Kembali ke Ali Bin Abi Thalib " Tak Perlu terlalu Keras menjelaskan siapa Dirimu Yang menyukaimu tak membutuhkannya Yang membencimu Tak mempercayainya" Masa kamu mau maksa semua orang mengerti dan memaklumi dan ngga boleh membiarkan orang berprasangka ? Biarlah, biar orang menilai sendiri. jangan buang energy untuk sesuatu yang tidak bisa kau kendalikan. Cukuplah Allah yang menilai. </div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: center;">
***</div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;">
Tak Ada gading yang tak retak</div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;">
Pepatah kuno yang selalu didengungkan untuk pemakluman sebuah ketidaksempurnaan. Tidak perlu defensif untuk sebuah cela. karena ketidaksempurnaan adalah sebuah pengingat dan peredam kejumawaan.</div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;">
Saya percaya, masih ada harapan untuk bangsa ini. Masih banyak orang baik di negeri ini Masih ada pemimpin yang punya visi membangun negeri. Terima kasih atas aksi yang sungguh di dalamnya terdapat banyak pelajaran dan hikmah. Terima kasih untuk selalu mengingatkan dalan kebaikan. </div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;">
Seperti firman Allah " Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Qur'an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman. (QS.Yusuf :111).</div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;">
Dan Semoga kita termasuk orang-orang yang bisa mengambil hikmah dari setiap kejadian. "Allah menganugerahkan hikmah kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya. dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman allah)". (QS.Al-Baqarah:269).</div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;">
Dan pada akhirnya saya harus minta maaf pada teman semua, jika ada kata kata atau status saya yang mungkin menyakiti hati siapapun. Indonesia hebat Islam rahmatan Lil alamin.</div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;">
Tonton videonya ini ya, sejuk banget melihatnya. </div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;">
Note: Foto-foto dari FB, kalau ada yang tidak berkenan, mohon memberitahu, akan saya hapus.</div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;">
Diposkan oleh Windi Teguh di 3:10:00 AM</div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="font-family: sans-serif; text-align: justify;">
Sumber:www.windiland.com/2016/12/catatan-aksi-bela-islam-212.html?m=1</div>
Hurriyatul Jannahhttp://www.blogger.com/profile/09356694842163502748noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-772464635677412331.post-91957024577644901502017-02-12T09:36:00.000+07:002017-02-12T09:37:37.636+07:00Mengapa Kami Harus Berangkat?<a href="https://2.bp.blogspot.com/-RMNyfZXj6Ac/WJ_J1OQaVdI/AAAAAAAAA4g/JqIec4eWRYEzEgu2U2v6KdM8Jz-CDBVbACLcB/s1600/3.jpg" imageanchor="1" ><img border="0" src="https://2.bp.blogspot.com/-RMNyfZXj6Ac/WJ_J1OQaVdI/AAAAAAAAA4g/JqIec4eWRYEzEgu2U2v6KdM8Jz-CDBVbACLcB/s320/3.jpg" width="320" height="178" /></a>
*Gambar Ilustrasi
Cerita ini hanya sebuah cerita kecil bukti bahwa Allah Maha Besar dan tawakal adalah salah satu kunci agar hidup lebih tenang. Allah tak akan pernah Melupakan hamba yang berjuang dijalan-Nya. Beberapa hari sebelum berangkat, kami ( aku dan teman kampusku, Fauzan ) sempat galau jadi ikut aksi 212 atau tidak. Pasalnya di tanggal 2 Desember akan diadakan UTS ( Ujian Tengah Semester ) mata kuliah yang lumayan berbobot dan penting. Tidak beruntungnya kami, dahulu ketika kontrak belajar tak ada ujian susulan atau remidial. Waktu itu kami bimbang,jadi berangkat atau tidak.
Kebimbangan itu tak berlangsung lama karena kami harus segera memantapkan hati. Keputusan jadi berangkat atau tidak kami pertimbangkan dengan matang. Suatu sore kami diskusi, tentang kelanjutan berangkat atau tidak. Melihat kondisi keuangan masing-masing kami, rasanya akan sulit untuk berangkat. Selain itu ada UTS, aku juga punya pelatihan upgrade organisasi, semuanya diwaktu yang sama. Namun secara tiba-tiba muncul pikiran itu. Bahwa Allah tak akan pernah Menyiakan Hamba yang berjuang di jalan-Nya, yang membela agama-Nya. Dengan pertimbangan yang terlihat abstrak itu kami memutuskan berangkat. Kami yakin, Allah tak akan pernah Menyiakan hambaNya.
Keyakinan itu bertambah tebal karena kerinduanku untuk mengikuti panggilan membela agama ini. Waktu 411 aku tak ikut, jika 212 tak ikut maka kapan lagi bisa berjuang harta-jiwa untuk membela agama Allah. Sementara kejadian ini bisa jadi tak akan ada lagi, sedangkan mata kuliah, pelatihan organisasi in syaa Allah tahun depan akan ada. Dan Allah pasti akan Gantikan dengan yang lebih baik.
Bukan meremehkan mata kuliah atau pelatihan organisasi, tapi panggilan ini bisa jadi mungkin seumur hidup hanya akan terjadi saat itu saja. Kami sudah janjian untuk mengulang mata kuliah tersebut di tahun depan bersama. Padahal jika dilihat dari hitungan logika, kami akan mengalami kerugian. UTS yang kami tinggalkan, pelatihan yang aku tinggalkan, biaya untuk berangkat dan lain-lain. Tapi keyakinan bahwa perdagangan dengan Allah adalah perdagangan yang tak akan pernah merugi, kami berangkat.
Perjalanan kami alhamdulillah lancar, sempat melewati 2 pos penjagaan namun lolos semua. Pos pertama lewat ketika petugas sedang istirahat, sementara pos kedua lewat ketika petugas membubarkan diri. Alhamdulillah. Kami sempat was-was ketika melewati pos, pasalnya dari berita yang beredar tiap rombongan ke Jakarta pasti dipersulit.
Singkat cerita kami sampai di Jakarta. Disana kami disambut seperti Muhajirin. Makan, minum, istirahat kami sangat terlayani. Bahkan kami diberi bekal ketika berangkat menuju Monas. Disekitar Monas kami juga disambut tak kalah luar biasa. Sepanjang jalan saudara-saudara Jakarta menawarkan makanan, minuman dan pelayanan jasa. Semuanya gratis. Sungguh hari itu adalah hari pembuktian persaudaraan muslim adalah persaudaraan yang kuat. Padahal aku yakin, selain dari rombongan masing-masing, jutaan peserta belum saling kenal kecuali hanya sedikit. Tak ada yang bisa menyatukan hati-hati muslimin kecuali Allah.
Kejadian pribadi luar biasa yang aku alami adalah kejadian setelah pulang dari Jakarta. Saat itu adalah jadwal mata kuliah yang kemarin aku dan Fauzan tinggalkan. Aku berniat melobi dosen untuk ujian susulan walaupun aku rasa akan sia-sia karena kontrak belajar menyebutkan tak ada susulan ujian. Namun sebelum aku melakukan lobi, aku ditanya dahulu oleh dosen,” Mas, mau susulan kapan?” Pertanyaan yang membuat aku terkejut. Sekali lagi dosen itu menegaskan,”Kemarin ke Jakarta kan?”. Iya jawabku. Allahu Akbar! Dari mana dosen tahu jika aku ke Jakarta? Padahal waktu itu kami pergi tanpa ijin dan tak ada teman yang tahu. Teman-teman tahu kami ke Jakarta ketika ujian sudah selesai. Allah yang Memberi tahu, Dia Maha Mengerahui.
Belum selesai keterkejutan dan kebahagiaan itu, sepulang dari kuliah aku didatangi teman dan dia memberiku uang yang lumayan banyak. “Sumbangan dari sekolahan dan teman”, kata dia. AllahuAkbar. Inilah yang membuat aku lebih terkejut. Aku tak meminta apapun, semuanya sudah aku ikhlaskan untuk Allah, hanya balasan terbaik dari Allah yang aku harap. Oh, ternyata inilah balasan Allah didunia. Tunai, langsung dan lebih banyak. Semoga balasan akhirat adalah balasan surga. Aaamiin..Harum Bungahttp://www.blogger.com/profile/09666559836430196318noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-772464635677412331.post-28462377788881680212017-01-26T10:09:00.000+07:002017-01-26T10:10:31.255+07:00Aksi 212 : Pengalaman Direktur Regional PLN Jawa Bagian TengahSaya ikut tergelitik untuk menceritakan pengalaman 212 kemarin..<br />
<br />
Tanggal 2 desember pagi saya kurang enak badan dan sempat sampaikan kepada teman-teman direksi untuk izin pagi itu karena niat masuk siang hari bila badan sudah lebih sehat.<br />
<br />
Entah kenapa paginitu saya tetap berjalan keluar rumah ke arah kantor. Tidak ada niat dihari-hari sebelumnya maupun pagi itu untuk menghadiri acara aksi super damai dan istighotsah maupun sholat jumat diseputaran monas apalagi sudah ada acara terjadwal dikantor. Karena jalan tol cukup padat, dari dalam mobil saya sempatkan baca tulisan tulisan di WAG tentang aksi 212 dan terbaca satu tulisan yang sungguh menyentuh dan terasa menegur jiwa untuk peduli dan turut menghayati kebesaran illahi, Allah SWT.<br />
<br />
sebelum keluar tol Semanggi, tiba-tiba saya sampaikan ke pengemudi bahwa kami mau ikut aksi super damai dan istighotsah serta sholat jumat di Monas tapi sebelumnya kekantor dahulu untuk satu kepentingan. Selanjutnya dengan segera dari kantor saya ke Sahid untuk wudhu dan berganti baju dengan segala ketidaksempurnaan layaknya orang ingin beribadah. Sementara itu saat mendung mulai terasa akan menitik dari Sahid saya naik ojek ke bundaran HI dan membawa koran untuk pengganti sajadah.<br />
<br />
Di Bundaran HI perasaan saya sudah membuncah melihat luar biasa banyaknya ummat dengan langkah pasti dan wajah penuh semangat tapi teduh dan bahagia mencari Ridho illahi. Sementara gema tasbih terus berkumandang dan nama saya disapa seorang wanita. Mungkin orang PLN yang saya tidak kenal menawarkan 1 bungkus nasi bungkus (dengan kertas) , gelas aqua dan sebungkus kentang goreng. Pada detik ini, mata mulai berkaca-kaca... Ya Allah luar biasa rasa persaudaraan seiman membela dan menegakkan kalam illahi. Makanan yang sangat sederhana dan biasanya secara materil tidak dihitung pada hari itu terasa sangat berharga dan bermuatan ibadah yang luar biasa.<br />
<br />
Sepanjang jalan tidak ada sampah. Bersih dan plastik tempat sampah diatur rapi disepanjang jalan. Didalam lokasi saya melihat ada orang eropa yang bertanya kepada beberapa ummat dan dijelaskan dengan sebaik baiknya. Orang eropa itu tersenyum mendengar penjelasan dan kelihatan sangat merasa nyaman dan berterimakasih.<br />
<br />
Saya terus berjalan dengan niat ke arah monas. Apa yang terjadi? Ya Allah belum sampai didepan sarinah sudah tidak ada ruang untuk berjalan karena padatnya ummat yang duduk dengan khusyuk bertasbih sambil mendengarkan tausiah. Saya mencari tempat yang lowong dan duduk. Tiba-tiba seorang anak muda yang tidak saya kenal mengambil tempat disamping saya, menyalami dan ingin berfoto bersama. Ternyata karyawan PLN pusat dan bisa saya kenal dan bercakap-cakap justru pada kesempatan seperti ini. Ya Allah, foto itu yang beredar di beberapa WAG.<br />
<br />
Tidak terasa air mata mulai menetes seiring berjalannya waktu mendengar tasbih dan gelombang asma Allah 'Allahu Akbar' diucapkan ratusan ribu hingga jutaan ummat secara bergelombang sahut menyahut dari pusat acara di Monas hingga sampai ke bundaran HI. Merinding kita mendengarnya dan tetap merinding walau hanya mengingatnya saat ini.<br />
<br />
Hujan mulai turun dan masyaallah, ummat tidak bergerak dari tempatnya, malah semakin khusyuk. Hujan terus turun berlomba dengan air mata yang ikut turun mengalir mengingat kebesaran Allah dan rasa kecil serta tidak berartinya kita sebagai manusia. Takbir bergema dan ummat melaksanakan sholat sunnah dalam hujan yang semakin deras. Hujan, pertanda Rahmat sekaligus ujian dari Allah SWT sungguh khotbah jumat sungguh luar biasa. Memberi semangat dan keyakinan akan keagungan illahisekaligus bangga sebagai bangsa Indonesia yang beraneka. Sholat jumat dalam deraian hujan dan doa qunut yang panjang dan syahdu semakin menebalkan iman dan tejad membela agama.<br />
<br />
Selesai sholat jumat, ummat mulai membuka makanan. Ya Allah, makanan yang sangat sederhana tapi nikmat luar biasa di tengah hujan yang mulai berkurang. Rasa kebersamaan sungguh luar biasa, saling memperhatikan dan berbagi. Tudak ada sekat duniawi. Ya Rabb.... Kembali perasaan membuncah penuh haru dan bahagia. Makanan tiada putus, minuman tiada henti, tersedia disepanjang jalan sama seperti yang saya rasakan beribadah rukun islam ke tanah suci tahun 2003 lalu.<br />
<br />
Inilah silaturahim yang sebenarnya. Dalam keterbatasan dan hujan tetapi semua orang terlihat bahagia dengan pandangan tajam namun lembut. Ulama menyampaikan agar saat ummat kembali kerumah masing-masing agar dilakukan dengan tertib. Kembali pulang saya berjalan kaki dijalan Sudirman dari depan Saeinah sampai Sahid. Saya perhatikan sepanjang jalan ummat kembali dengan sangat sangat tertib secara perlahan dan santun dan ditrotoar pejalan kaki, bukan ditengah jalan.!!!! LUAR BIASA ummat mematuhi ulama dan mengagungkan kebesaran illahi. Semua mengikuti aturan, lalulintas lancar dan semua orang merasa aman dan terlindungi.<br />
<br />
Sampai titik ini saya merasa bangga san bahagia mengambil keputusan secara tiba-tiba mengikuti aksi super damai ini dan sampai pada kesimpulan : Menegaskan prinsip dan menegakkan hukum serta kebenaran agama kita secara damai, santun dan mendebarkan daripada aksi-aksi yang bersifat agresif dan permusuhan dan selaku ummat harus peduli dan sepenuh hati dalam membela agama.<br />
<br />
INSYAALLAH<br />
<br />
(Nasri Sebayang/Dir Regular Jawa Bagian Tengah PT. PLN ((persero ))<br />
<br />
Sumber: FB Radhi Bakarmanindrazurrahttp://www.blogger.com/profile/09706475342358021096noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-772464635677412331.post-12653439960502862972017-01-26T08:46:00.003+07:002017-01-26T08:51:45.252+07:00Sebuah catatan: Ide Gila Santri Ciamis Jalan Kaki 212 - Seri 6<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://3.bp.blogspot.com/-PyFplKnc6IQ/WIlWHwtPNNI/AAAAAAAAAQU/X4Wql6ZeKJI2nUu95Yo_NToEmzhNq5gVACLcB/s1600/09-49-32-98JJWXZKTtgb30-TmvyT8gzoq8Ovf0dZQQgUtSLR_7E_UIFmUiVFZB1jFBLA07SuZU5gUDgbrxc3Udoq_E5o3EQtkh84lx8as-fvxyh8aZ7fA4rreIJs5YSZZ37r0WFSMwOw0u_1BBTiG-xrrIW71jNFKZi_IBMuGOc-zm5DFeIWJiMLjULxyGwC2mH_xtYbBA%253Dw507-h290-nc.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="183" src="https://3.bp.blogspot.com/-PyFplKnc6IQ/WIlWHwtPNNI/AAAAAAAAAQU/X4Wql6ZeKJI2nUu95Yo_NToEmzhNq5gVACLcB/s320/09-49-32-98JJWXZKTtgb30-TmvyT8gzoq8Ovf0dZQQgUtSLR_7E_UIFmUiVFZB1jFBLA07SuZU5gUDgbrxc3Udoq_E5o3EQtkh84lx8as-fvxyh8aZ7fA4rreIJs5YSZZ37r0WFSMwOw0u_1BBTiG-xrrIW71jNFKZi_IBMuGOc-zm5DFeIWJiMLjULxyGwC2mH_xtYbBA%253Dw507-h290-nc.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
Sebuah catatan: Ide Gila Santri Ciamis Jalan Kaki 212 – Seri 6<br />
<br />
Waktu menunjukkan jam 14.00 kafilah melanjutkan lagi perjalanan menyusuri perjalanan tanjakan gentong berkelok yang agak –agak ekstrem bagi pejalan kaki. Yang memimpin didepan adik saya Kyai Agus Malik dan Epung di mobil komando ngasih orasi plus peserta berperawakan tinggi besar Kyai atah namanya. Suaranya menggelegar memberi semangat dan penjelasan kepada masyarakat yang terlewati.<br />
<br />
Perjalanan agak lambat karena factor jalan yang nanjak, peserta mulai kelihatan ngos-ngosan mengambil nafas. Air mineral di mobil komando dibagikan secara berantai kepada peserta longmarch, semuanya rela saling bagi. Sebotol berdua dan sesekali senyum terlempar dari bibir masing-masing untuk sekedar menghilangkan rasa capek dan lelah. Di bagian jalanan satu arah peserta menepi ke bahu median jalan dan duduk-duduk diatas pembatas jalan sambil menikmati indahnya pegunungan dibawah cuaca yang adem. Saya mendekati peserta yang paling kecil, “Capek nggak?” sambil kutepuk punggungnya, “Enggak, biasa aja” jawabnya. “Sendalnya kemana?” tanyaku lagi. “Putus talinya kang”, sambil mengamini pertanyaanku.<br />
“udah naik mobil ajah, suruh saya pada saat itu. Dengan cepat dijawab oleh anak kecil ini, “Enggak ah, masih kuat kok.” Perasaan saya ada rasa berdosa dengan pemandangan itu, saya terus berjalan inspeksi semua peserta. Yang agak parah lecetnya cepat-cepat ditangani oleh tim kesehatan dari Rumah Zakat yang setia mengikuti dibelakang rombongan. Setengah jam istrahat, mobil komando disuruh berjalan lagi. Perjalanan dilanjutkan kembali. Untuk menyemangati peserta, saya naik ke mobil komando, “Wahai para santri, memang perjalanan kita masih panjang tetapi janganlah kalian menghitung jarak tempuh. Ayunkan langkah kaki walau sedikit merangkat dan kita akan sampai tujuan. Semuanya serempak menyambut dengan takbir sambil mengepalkan tangan ke atas tanda semangat mereka tidak luntur.<br />
<br />
Handphone disaku celana bordering dan begitu diangkat seseorang yang mengaku dari IIBF sebuah komunitas pengusaha muslim Indonesia mengatakan bahwa Dia dan tim menunggu rombongan diatas setelah tanjakan dan menyediakan untuk kami nasi kotak untuk makan sore.. Terima kasih Pak!!!<br />
<br />
Setengah jam berlalu, sampailah rombongan didaerah perbatasan garut tepatnya ditugu selamat datang. Rombongan beristrahat lagi karena dermawan yang menyediakan ribuan nasi kotak sudah stand by menunggu kami. masyaAllah rizki itu begitu melimpah ruah datang dan tidak disangka-sangka. Kalau buan karena kuasa Allah tidak mungkin orang terketuk hatinya sedemikian dahsyat menyediakan makanan untuk ribuan orang ini. Mutlak pertolongan Allah. Semua peserta lahap menikmati makan sore dipinggir jalan karena sejak pagi baru saat itu dapat jatah makan lagi.<br />
<br />
Satu jam kami beristrahat, hari itu matahari mulai redup dan waktu menunjukkan jam 5 sore. Kami diberikan komando dan perjalanan dilanjutkan menuju mesjid Malangbong. Di bagian jalan menurun masyarakat menyemut berbaris dipinggir jalan sambil bertakbir. Tua, muda, anak-anak dengan setia menunggu rombongan kami lewat. Makanan, minuman kemasan bertumpuk dipinggir jalan dan dibagi-bagikan pada peserta jalan kaki. Subhanallah, saya tak kuat menahan air mata. Begitu dahsyat rekayasa Allah sampai semua hati ummat tergeraj secara spontan. Ketika sedang khusyu berjalan, tiba-tiba ada yang mencegat saya dan langsung merangkul dan mencium pipi saya. Awalnya saya belum ngeh, setelah wajahnya kelihatan ternyata teman seperjuangan kami Kyai Tatang Mustoa Kamal tokoh ulama Malangbong. Beliau berlinang air mata menggandeng tangan kami dan ikut berjalan kurang lebih sau kilometer sebelum mesjid Malangbong. Subhanallah, begitu kami sampai di mesjid malangbong, ribuan orang menyambut kami. Jalan ditutup sementara, kumandang takbir berkali-kali terdengar dari masyarakat. Mereka sambil menangis, memegang handphone untuk mengambil foto dan video rombongan. Begitu masuk di halaman masjid, pengeras suara dari menara masjid dan terdengar suara pengumuman selamat datang kafilah jihad Ciamis, Selaamt datang wahai pembela agama Allah, Kami bangga dengan kalian kami bangga dengan perjuangan kalian. Begitulah kira-kira kata-kata yang terdengar.<br />
<br />
Ratusan santri berjejer diteras masjid melantunkan sholawat badar, tak terasa air mata tumpah seketika. Ya Rabb keajaiban apalagi yang Engkau perlihaatkan pada kami, padahal yang kami lakukan bukan apa-apa dan belum seberapa disbanding dengan perjuangan para Nabi dan Sahabat. Ibu-ibu yang menyambut kami kelihatan girang sekai menyediakan makanan dan minuman untuk kafilah mujahid. Sepuluh menit sebelum adzan maghrib, semua peserta terkulai lemas dilantai dan pelataran masjid. Sebahagian pergi ke belakang mengambil wudhu persiapan sholat magrib. Tiba waktu adzan magrib semua peserta sudah siap melakukan shalat berjamaah. Masjid penuh dan sesak sampai meluber keluar. Tabiratul ihram imam memulai shalat, suaranya merdu menambah suasana perjuangan semakin kokoh. Bakda maghrib Kyai Maksum maju kedepan untuk mengimami isya jama’ qashar. Selepas berjamah saya merebahkan diri ke karpet yang empuk dan enak rasanya kalau langsung tidur. Namun belum 1 menit banyak orang disekeliling yang menunggu di Tanya satu per satu. Ternyata awak media dan para dermawan yang menanyakan rute dan jumlah peserta longmarch yang tersisa. Mereka siap koordinasi dengan rekan-rekan untuk menyediakan logistic sepanjang perjalanan. Saya mengiyakan dan mengucapkan terimakasih. Tidak banyak ngomong karena rasa kantuk yang sangat kuat. Selang beberapa menit seluruh peserta diumumkan masuk masjid, kami diberikan arahan dan semangat. Seperti biasa pekikan “ista’iduuuu,semua serempak menjawab “labaik” disusul takbir berulang-ulang bergemurh memenuhi ruangan masjid.<br />
<br />
Tiba-tiba diluar terdengar suara gemuruh hujan lebat sekali. Semua terdiam, saya: lanjut apa cukup sampai disini?, lanjut’ jawab mereka. Tidak takut hujan?, tidaaak. Tidak takut kedinginan?, tidaaaakk. Padahal waktu menunjukkan pukul 19.30. akhirnya diputuskan rombongan tetap jalan walau hujan dan gelap. Semua dianjurkan memakai jas hujan plastic yang telah di bagikan, mulailah lagi kami berjalan menyusuri Jalan ditengah dingin hujan yang mengguyur dan gelapnya malam.<br />
<br />
DIMANAKAH KAMI BERMALAM?<br />
Tunggu diseri selanjutnya….<br />
<div>
<br /></div>
indrazurrahttp://www.blogger.com/profile/09706475342358021096noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-772464635677412331.post-17483962065706874102017-01-25T08:46:00.001+07:002017-01-25T08:46:37.850+07:00APA YG SALAH DENGAN HABIB RIZIEQ?
APA YG SALAH DENGAN HABIB RIZIEQ?
By : Nanik S. Deyang
Apa yang salah dengan Habib Rizieq dan FPI???
Bahkan saking marahnya beberapa pejabat dan petinggi partai ogah memanggil "Habib" pada Habib Rizieq dan hanya memanggil Rizieq Syihab saja.
Demikian murkanya semua petinggi di negeri ini.
Demikian dasyatnya kemarahan seorang pemilik partai yang merasa memiliki negeri ini.
Hanya karena partainya menang pemilu, seperti dituturkan seorang sekjennya yang non-muslim.
Semua yang merasa memiliki kuasa atas negeri ini ingin memenjarakan Habib Rizieq dan membubarkan FPI karena dianggap memecah belah persatuan bangsa dan melecehkan Pancasila, serta mengancam persatuan.
Helllooowwwwww........Kalian yang bernafsu ingin memenjarakan HRS apa salah HRS, apa salah FPI?
HRS mungkin suka bicara keras dan kadang kebablasan berani atau kelewat berani, tapi pertanyaannya :
Apakah HRS menggunakan fasilitas dan dibayar rakyat!?
Apakah selama ini HRS KORUPSI duit negara!?
Apakah HRS menyakiti rakyat!?
Apakah HRS merepotkan rakyat!?
Apakah HRS membuat keonaran atau kebrutalan!?
Apakah HRS membuat rakyat hidupnya menjadi susah!?
Apakah HRS membuat Aceh, Papua, Maluku dan lain-lain terancam membuat negara sendiri!?
HRS hanya ingin keluarga kalian dan juga keluarga rakyat Indonesia, terhindar dari maksiat.
HRS hanya ingin agama Islam dihormati sehingga seorang penista agama harus diadili.
HRS hanya ingin ada keadilan yang sama atas rakyat di negeri ini.
HRS ingin NKRI utuh.
HRS ingin rakyat tidak diadu domba.
Lalu kenapa begitu semua sibuk berusaha memenjarakan HRS dan membubarkan FPI!?
Bahkan santer terdengar HRS akan ditahan sebelum tanggal 11 Februari!?
Siapa yang bikin tandingan 212 dengan mengusung tema kebhinekaan..!?
Siapa yang membuat seorang penista agama diperlakukan Istimewa sehingga berbeda dengan kasus-kasus sebelumnya!?
Siapa yang mendatangkan preman untuk menggebuk FPI!?
Pantaskan seorang pejabat mengundang rakyat hanya untuk membubarkan sebuah organisasi!?
Bukankah ini perbuatan yang mengadu domba!?
HRS hanya manusia biasa.
Tidak punya power kekuasan.
Tidak punya laras panjang dan tank.
Tidak punya cukup duit untuk framing berbagai informasi.
TAPI
HRS punya ALLAH SWT yg melindunginya!!!
Punya umat yang menyayangi dan mempercayainya!!!
CAMKAN ITU!!!
Tubuh HRS bisa kalian taruh dibalik terali besi.
Tapi tidak untuk semangat dan niatnya.
Virus -virus membela agama telah menyebar dalam tubuh kami wahai penguasa.
Sehingga meski HRS kalian penjarakan.
Kami tetap akan berjuang demi kehormatan agama.
Ingat kami tidak memusuhi non-muslim.
Kami tidak anti ras.
Kami hanya ingin keadialan ditegakkan.
Terutama keadilan bagi seorang penista agama!!!
Kami ingin negeri ini tidak jatuh dijajah lagi oleh asing secara ekonomi budaya dan agama!
Dan satu hal kami tidak ingin Islam distigmakan sebagai agama pemecah belah persatuan!!!
Selesai.
*_(Sebarkan kepada kaum muslimiin sebagai bentuk perjuangan kita membela Islam dan NKRI yang sedang tercabik ini)_*Harum Bungahttp://www.blogger.com/profile/09666559836430196318noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-772464635677412331.post-9641830391938256212017-01-25T08:23:00.000+07:002017-01-25T08:23:11.098+07:00Cerita Seorang Pendukung Ahok yang Terjebak di Tengah-tengah Massa FPI
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://assets.kompas.com/data/photo/2017/01/17/160937620170117-132352780x390.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://assets.kompas.com/data/photo/2017/01/17/160937620170117-132352780x390.jpg" width="320" height="160" /></a></div>
JAKARTA, KOMPAS.com
— Salah seorang pendukung terdakwa kasus penodaan agama, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, diketahui ada yang sempat terjebak di tengah-tengah massa Front Pembela Islam (FPI) jelang lanjutan sidang kasus yang digelar di Auditorium Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (17/1/2017).
Dia adalah Salma (60), salah seorang warga asal Cengkareng, Jakarta Barat. Salma diketahui terjebak saat hendak mengikuti unjuk rasa di Jalan Harsono, tepat di depan Auditorium Kementan.
Saat itu, ia tengah berada dalam mobilnya bersama dengan anaknya. Jelang sidang yang digelar hari ini, pihak kepolisian diketahui memisahkan akses bagi massa pro dan anti-Ahok yang hendak menuju lokasi sekitar persidangan.
Massa pro-Ahok diarahkan untuk langsung melalui perempatan yang menghubungkan Jalan Harsono dan Jalan Jati Padang, sedangkan massa anti-Ahok diarahkan untuk lewat Jalan Cilandak.
Selama sidang, polisi membuat barikade dengan kawat berduri. Massa pro-Ahok terkonsentrasi di sisi utara barikade, sedangkan massa anti-Ahok di sisi selatan. Jarak barikade diperkirakan mencapai sekitar 200-300 meter.
Menurut Salma, anaknya yang mengemudikan mobil salah mengambil jalan. Mereka justru lewat di jalan yang dilalui massa anti-Ahok, tak terkecuali massa dari FPI.
Salma mengatakan, saat itu anaknya salah mengambil jalan karena mengira massa FPI yang tengah membawa bendera Merah Putih adalah massa Ahok.
"Saya pikir yang pakai bendera Merah Putih cuma Ahok. Saya lupa saudara kita yang di sana (massa anti-Ahok) bangsa Indonesia juga," ujar Salma saat menceritakan pengalamannya itu di depan rekan-rekannya sesama massa pro-Ahok.
Salma mengaku ia dan anaknya sempat mengalami kepanikan karena saat itu beberapa anggota FPI langsung menghampiri mereka.
"Anaknya langsung ketakutan karena lagi bawa baju kotak-kotak," ucap Salma.
Namun, Salma mengungkapkan bahwa setelah itu ia mengalami sesuatu yang jauh dari kekhawatiran ia dan anaknya. Menurut Salma, para anggota FPI yang menghampirinya sempat menanyakan arah tujuannya.
Salma kemudian menjawab jujur bahwa dia ingin bergabung dengan rekan-rekannya sesama pendukung Ahok.
"Saya berjumpa dengan bapak-bapak FPI yang mengatakan, 'Ibu mau ke mana? Pak, jujur saya mau ke tempat Ahok'," ucap perempuan ini.
Salma mengaku sempat terjadi dialog singkat antara dirinya dan para anggota FPI. Melihat dirinya yang menggunakan jilbab, Salma menyebut saat itu anggota FPI menanyakan alasannya mendukung Ahok.
"Ibu kenapa dukung Ahok, Ibu kan Muslim," kata Salma seraya menirukan pertanyaan yang diarahkan kepadanya.
Menurut Salma, saat itu ia langsung menjawab mendukung Ahok untuk membela akal sehat. Salma mengaku jawabannya itu tak membuat anggota FPI yang menghampirinya marah.
Salma menyebut para anggota FPI itu langsung mendoakannya yang langsung direspons Salma dengan hal yang sama.
"Bapak-bapak FPI tadi mengatakan kepada saya, 'mudah-mudahan Ibu ditunjukkin jalan sama Tuhan'. (Salma menjawab) terima kasih, Pak. Saya juga mau mendoakan mudah-mudahan Bapak juga ditunjukkan jalan sama Tuhan,'" ucap Salma.
"Itulah tadi sedikit cerita dari saya, lucu tetapi bercampur sedih karena tadi saya harus mutar-mutar sampai akhirnya sampai kemari," ujarnya menutup cerita tentang pengalamannya itu.
Sumber: http://megapolitan.kompas.com/read/2017/01/17/16435201/cerita.seorang.pendukung.ahok.yang.terjebak.di.tengah-tengah.massa.fpiHarum Bungahttp://www.blogger.com/profile/09666559836430196318noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-772464635677412331.post-78033117360746154472017-01-18T19:53:00.002+07:002017-01-18T19:53:59.173+07:00Aksi Bela Islam Jilid 4<br />
Setelah 3 periode melakukan Aksi Bela Islam, kemarin kami berkumpul kembali di masjid Pondok Indah, mendengarkan tausiah dari Ustad Bachtiar Nasir. Tausiah kali ini tidak biasa. Semacam konferensi pers dari beliau menceritakan tentang before dan after dari Aksi Bela Islam.<br />
<br />
Saat beliau flash back menggambarkan kisah-kisah perjuangan yang dialami peserta dari berbagai kota, rasanya seperti berada didalam suasana itu kembali. Mesin waktu seolah diputar dan saya tiba-tiba masuk didalam kerumunan massa yang berteriak, "Allah akbar!!!" dan menangis lagi.. saat dibacakan sholawat Badar, jamaah bergemuruh.<br />
<br />
Berceritalah ustad tentang bagaimana perjuangan orang-orang Ciamis, yang sudah dipesankan bis-bis ditengah perjalanan agar mereka tidak kelelahan, tetapi mereka menolak. Alasannya, biarlah ini menjadi inspirasi bagi bangsa, menjadi energi bagi siapa saja untuk semakin semangat berjuang.<br />
<br />
Berbeda dengan teman-teman dari Madura, saat mereka sudah membayar DP bis-bis yang banyak, tiba-tiba ketika akan berangkat, pemilik bis mengembalikan uang DP dan membatalkan secara sepihak karena ditekan oleh penguasa setempat dan polisi.<br />
<br />
Apa yang dilakukan rombongan bis asal Madura ini? Mereka bilang, "Kalo sampean ndak berangkat, bisnya kami bakar..!"<br />
Akhirnya bis-bis pun tetap berangkat seperti akad semula.<br />
<br />
Itulah gaya yang berbeda sesuai daerah saat menghadapi tekanan penguasa. Namun intinya semua punya semangat yang sama, Bela Agama..!<br />
<br />
Kini, semua itu telah berlalu. Perlakuan adil yang diharapkan masih belum nampak tanda-tandanya.<br />
"Lalu apa yang harus kami lakukan ya ustad..?"<br />
Ini yang menjadi pertanyaan para jamaah. Kami sudah siap jihad. Bahkan ada yang sudah memberikan surat wasiat kepada keluarganya, sekiranya harus mati.<br />
<br />
Apa mau buat Aksi Bela Islam jilid 4 yang sama?<br />
"Tidak.." kata ustad Bachtiar.<br />
Kali ini beda..<br />
Kita akan melakukan Revolusi!!<br />
Sudah siapkah melakukan Revolusi?<br />
Jamaah kembali bergemuruh. SIAAAPPP..!<br />
Siap mati?<br />
SIAPPP!!<br />
<br />
"Yang mengatakan siap, saya minta berdiri.."<br />
Semua jamaah berdiri! Tidak ada yang duduk.<br />
<br />
Bulu kuduk saya berdiri. Merinding. Airmata terus berderai..<br />
<br />
Ini luar biasa. Jamaah yang hadir di Masjid Pondok Indah ini bukan orang bodoh, bukan orang miskin. Rata2 jamaahnya orang kaya dan punya pangkat. Tapi mereka mau merelakan diri.<br />
<br />
"Ustad, seperti acara Closing On The Stage di acara-acarll seminar marketing, telah melakukan selling dengan sempurna." pikir saya.<br />
Dan kemudian, beliau meminta jamaah duduk kembali.<br />
<br />
"Revolusi kita kali ini tidak dengan kekerasan. Revolusi kita kali ini adalah dengan akhlaq dan menggalang kekuatan Islam melalui pembangunan.<br />
Siapa saja yang mau menyumbangkan ide, tenaga dan harta. Seperti beberapa lalu saya didatangi oleh perkumpulan notaris Islam yang siap membantu para UKM mengurus usahanya, persatuan kru media film dan televisi untuk membuat film2 Islam, tontonan2 yang membangun, dll.<br />
Inilah revolusi. Boikot semua yang berusaha merusak akhlaq bangsa hanya karena motif uang. Kembalikan pada khitohnya, sebagai mayoritas umat beragama yang ada di Indonesia..."<br />
<br />
Revolusi ? Setuju ....kita sesama muslim harus kompak bersatu padu melawan ke zaliman....jika semua muslim sepakat untuk melakukan REVOLUSI Ekonomi dg tdk membeli barang-barang produksi mereka, sudah bisa di pastikan mereka akan kalah, bisnis mereka akan mati. Mulai sekarang kita jangan berbelanja di indomar*t, alfa ma*t atau yg sejenisnya, mulai dari belanja kebutuhan hidup sehari, belanjalah di tempat-tempat milik pribumi, bisa di warung-warung kecil, tip top dan lain. Jika seluruh muslim Indonesia melakukan hal itu, insya Allah mereka akan kolep, terguncang.... Jangan memakmurkan bangsa lain tetapi makmurkankah bangsa sendiri dengan cara membeli segala kebutuhan hidup hasil milik pribumi....<br />
<br />
Ustad terus memberikan tausiahnya, motivasinya yang membakar.. sementara saya yang duduk dibelakang, telah mulai merenungi diri, "apa yang bisa aku sumbangkan untuk perjuangan ini..?"<br />
<br />
Ditulis oleh :<br />
Sofie Beatrix<br />
Ibu rumah tangga<br />
Writerpreneur<br />
<br />
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1781606582092209&id=1661597044093164<br />
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04944510067004513213noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-772464635677412331.post-24901933751028066032017-01-10T20:51:00.001+07:002017-01-10T20:51:10.808+07:00Kisah Nyata : Jual Sari Roti Tak Laku, Pedagang Ini Produksi Roti Sendiri <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://3.bp.blogspot.com/-nij0JngkdfQ/WFDWwaXaSMI/AAAAAAAABjA/scbTPpGQpys1RxtEDqoDGtsmk5qDxOODACLcB/s640/Imbas%2Bdari%2Bpemboikotan%2Byang%2Bdilakukan%2Boleh%2BUmat%2BIslam%2Bmengakibatkan%2Bpenjualan%2BSari%2BRoti%2Bmenurun%2Bdrastis%252C%2Bseperti%2Bpemaparan%2Bsalah%2Bseorang%2Bpenjual%2Bkeliling%2BSari%2BRoti%2Bdi%2BSurabaya%2BJawa%2BTimur..jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://3.bp.blogspot.com/-nij0JngkdfQ/WFDWwaXaSMI/AAAAAAAABjA/scbTPpGQpys1RxtEDqoDGtsmk5qDxOODACLcB/s320/Imbas%2Bdari%2Bpemboikotan%2Byang%2Bdilakukan%2Boleh%2BUmat%2BIslam%2Bmengakibatkan%2Bpenjualan%2BSari%2BRoti%2Bmenurun%2Bdrastis%252C%2Bseperti%2Bpemaparan%2Bsalah%2Bseorang%2Bpenjual%2Bkeliling%2BSari%2BRoti%2Bdi%2BSurabaya%2BJawa%2BTimur..jpg" width="320" height="203" /></a></div>
Islamedia - Imbas dari pemboikotan yang dilakukan oleh Umat Islam mengakibatkan penjualan Sari Roti menurun drastis, seperti pemaparan salah seorang penjual keliling Sari Roti di Surabaya Jawa Timur.
Seorang netizen bernama Aad Madura berkesempatan melakukan wawancara singkat dengan salah seorang penjual Sari Roti keliling yang diposting di akun Facebook pribadinya, senin(12/12/2016)
Berikut ini kisah lengkapnya:
=======================
Kemarin sore seperti biasa Abang pengayuh roda tiga sari roti liwat depan, lalu saya terpikir "panggil ah sekalian tanya-tanya".
Ternyata stoknya masih buanyak dan penuh, gak nyangka biasanya jam segini sudah nipis bahkan seringan sudah habis.
Timbul percakapan sebagai berikut :
S = Saya
A = Abang penjual Sari Roti
(Percakapan dalam bahasa Madura)
S : Tumben masih banyak pak?
A : Iya mas, banyak yang gak beli, pemiliknya sih berulah?
S : (pura pura bego saya tanya) ulah gimana pak?
A : Itu lho buat pernyataan bahwa tidak mendukung aksi umat islam segala, padahal yang beli banyakan Islamnya.
S : Wah bahaya dong pak, nanti nasib bapak gimana kalau gak laku terus begini?
A : Biarkan sajalah mas, Rizky Allah SWT yang ngatur, pasti ada hikmahnya dari kejadian ini.
S : (mantuk-mantuk) Kira-kira hikmahnya apa ya pak?
A : Ya usaha roti rumahan jadi laku, saya itu 20Tahun mas dagang Roti, dulu Taun 90an, saya buat roti sendiri sekeluarga, istri istri saudara dan istri saya yang buat di Rumah, Laki lakinya ngayuh speda jualan ke toko toko, warung makan dan rumah-rumah.
S : Kenapa gak dilanjut pak?
A : Ya Sari Roti ini yang ngebuat gak lanjut, Roti saya banyak balik (retur) dari toko dan warung warung Krn gak laku kalah bersaing dengan sari roti, waktu itu dia jual murah murah rotinya malah sering beli satu dapat satu, jadi gak jalan punya saya, di Rumah Rumah juga banyak sudah ada stok sari roti yg dari toko, dulu sari roti gak punya becak kayak gini, pas ada becak sari roti sayalah yang daftar duluan, tapi ya gitu akhirnya produksi roti saya stop, istri istri kami jadi buruh cuci dan setrika, laki lakinya mancal sari roti Krn kita sudah tau jual kemana dan siapa jd mudah.
S : wah gitu ya pak, dulu apa nama usaha rotinya pak?
A : "Roti Usaha Baru"
S : (langsung saya teringat roti ini), dulu yang naik speda ontel ya pak? Gerobaknya putih ada tulisannya usaha baru?
A : Iya bener mas
S : (saya terharu) saya dulu penggemar roti bapak yang rasa kelapa hijau, sejak gak jualan saya jadi nyariroti lain.
A : Mau ta mas? Saya nyoba buat lagi udh 3 hari, bersama keluarga keluarga yang lama.
S : lah mana rotinya pak?
A : ya kan gak boleh masuk ke grobak sari roti mas, anak saya yang keliling, masuk ke kantin sekolah dan madrasah, kalau mau tak suruh kesini.
S : Mau pak, kirim rasa kelapa hijau, coklat dan tawar.
A : (langsung nelpon) sudah mas nanti kesini anak saya.
Dan saya pun nostalgia dengan roti isi kelapa hijau, seperti clbk... He-he-he...
Ternyata ada hikmah baik dibalik kejadian ini, usaha kecil menengah jadi tumbuh kembali.
[islamedia.id]
http://berita.islamedia.id/2016/12/kisah-nyata-jual-sari-roti-tak-laku-pedagang-ini-prduksi-roti-sendiri.htmlHarum Bungahttp://www.blogger.com/profile/09666559836430196318noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-772464635677412331.post-18624604525295505132016-12-29T16:09:00.001+07:002017-01-05T13:45:55.587+07:00Pengakuan Penjual Sari Roti Ini Bikin Hati Nangis<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-Ig3FGsZ4qZY/WFCYcc8pKnI/AAAAAAAADzE/HQOnKP5BRlsMJ_iguxi0geB6Zkf-if8sgCK4B/s640/15439982_10207928457589349_8291149917415692650_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-Ig3FGsZ4qZY/WFCYcc8pKnI/AAAAAAAADzE/HQOnKP5BRlsMJ_iguxi0geB6Zkf-if8sgCK4B/s320/15439982_10207928457589349_8291149917415692650_n.jpg" width="240" /></a></div>
Kemarin sore seperti biasa abang pengayuh roda tiga sari roti liwat depan, lalu saya terpikir "panggil ah sekalian tanya-tanya".
Ternyata stoknya masih buanyak dan penuh, gak nyangka biasanya jam segini sudah nipis bahkan seringan sudah habis.
Timbul percakapan sebagai berikut :
S = Saya
A = Abang penjual Sari Roti
(Percakapan dalam bahasa Madura)
S : Tumben masih banyak pak?
A : Iya mas, banyak yang gak beli, pemiliknya sih berulah?
S : (pura pura bego saya tanya) ulah gimana pak?
A : Itu lho buat pernyataan bahwa tidak mendukung aksi umat islam segala, padahal yang beli banyakan Islamnya.
S : Wah bahaya dong pak, nanti nasib bapak gimana kalau gak laku terus begini?
A : Biarkan sajalah mas, Rizky Allah SWT yang ngatur, pasti ada hikmahnya dari kejadian ini.
S : (mantuk-mantuk) Kira-kira hikmahnya apa ya pak?
A : Ya usaha roti rumahan jadi laku, saya itu 20 tahun mas dagang roti, dulu tahun '90-an, saya buat roti sendiri sekeluarga, istri istri saudara dan istri saya yang buat di rumah, laki-lakinya ngayuh speda jualan ke toko toko, warung makan dan rumah-rumah.
S : Kenapa gak dilanjut pak?
A : Ya Sari Roti ini yang ngebuat gak lanjut, Roti saya banyak balik (retur) dari toko dan warung warung karena tak laku kalah bersaing dengan sari roti, waktu itu dia jual murah murah rotinya malah sering beli satu dapat satu, jadi gak jalan punya saya, di rumah-rumah juga banyak sudah ada stok sari roti yang dari toko, dulu sari roti gak punya becak kayak gini, pas ada becak sari roti sayalah yang daftar duluan, tapi ya gitu akhirnya produksi roti saya stop, istri istri kami jadi buruh cuci dan setrika, laki lakinya mancal sari roti Krn kita sudah tau jual kemana dan siapa jd mudah.
S : wah gitu ya pak, dulu apa nama usaha rotinya,pak?
A : "Roti Usaha Baru"
S : (langsung saya teringat roti ini), dulu yang naik speda ontel ya pak? Gerobaknya putih ada tulisannya usaha baru?
A : Iya bener mas
S : (saya terharu) saya dulu penggemar roti bapak yang rasa kelapa hijau, sejak gak jualan saya jadi nyariroti lain.
A : Mau ta mas? Saya nyoba buat lagi udh 3 hari, bersama keluarga keluarga yang lama.
S : lah mana rotinya pak?
A : ya kan gak boleh masuk ke gerobak sari roti mas, anak saya yang keliling, masuk ke kantin sekolah dan madrasah, kalau mau tak suruh kesini.
S : Mau pak, kirim rasa kelapa hijau, coklat dan tawar.
A : (langsung nelpon) sudah, mas, nanti kesini anak saya.
Dan saya pun nostalgia dengan roti isi kelapa hijau, seperti clbk... He-he-he...
Ternyata ada hikmah baik dibalik kejadian ini, usaha kecil menengah jadi tumbuh kembali.
Sumber: FB Kodir Darsono
http://www.pantura.co.id/2016/12/pengakuan-penjual-sari-roti-ini-bikin.htmlHarum Bungahttp://www.blogger.com/profile/09666559836430196318noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-772464635677412331.post-14074397204759640262016-12-26T20:38:00.001+07:002016-12-26T20:40:12.838+07:00Ghirah ber-Al-Qur'an Urang Minang<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-_hFbRUJ-mwY/WGEcGmKczCI/AAAAAAAAAac/BqzAl-pd1Jwbd5Ethxh9cvP7UIswnx65QCLcB/s1600/Jam-Gadang.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://1.bp.blogspot.com/-_hFbRUJ-mwY/WGEcGmKczCI/AAAAAAAAAac/BqzAl-pd1Jwbd5Ethxh9cvP7UIswnx65QCLcB/s320/Jam-Gadang.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Perwakilan Masyarakat yang tercatat resmi ikut ABI III berjumlah
950 orang; berkelompok dan berangkat dengan kemauan sendiri.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Ghirrah masyarakat Minangkabau berpartsipasi pada aksi Bela Islam III atas
dasar Falsafah"Ada Basandi Syara; Syara' Basandi Kitabullah"
filosofis ini "Tak Lapuak Dek Hujan, Indak Lakang dek Paneh".<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<a name='more'></a><o:p></o:p><br />
<div class="MsoNormal">
Ketua Forum Masyarakat Minangkabau(FMM) berpesan melandasi
Prinsip Pribadi Muslim adalah <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
1. Bertauhid dan beribadah Kepada Allah. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
2. Menjalankan dan Menjaga Syariat Islam tetap tegak. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
3. Muslim beradab dan berakhlak Mulia kepada sesama Manusia.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Beliau menegaskan siapa yang Menghalangi dan membatalkan
Masyarakat Minangkabau berangkat ke Jakarta;
Kami kembali ke Padang dan Menyerang Kaum Cina di Pondok. Camkanlah Kaum
Muslim Minangkabau. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Sebelum keberangkatan Rombongan Forum Masyarakat Minangkabau
ke Jakarta di Temui oleh Polda SUMBAR terkait Adanya isu intimidasi dan
Provokasi dari Pihak Kepolisian dengan sikap Menghalangi perusahaan Mobil Untuk
dicabut perizinan operasi.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Dalam pertemuan Polda dan wakil FMM, hasilnya polisi
bertanggung Jawab mengawasi Rombongan
berangkat ke Jakarta berdasarkan instruksi Kapolri. Usaha tersebut
sebagai bukti polisi tidak mengintimidasi Peserta ABI III. Pengawasan Pihak
Polda hanya sampai di perbatasan SUMBAR. Polemik dengan kepolisian muncul
kembali ketika mulai memasuki kota Lampung berupa blockade dan Pemeriksaan
berlapis pada pos-pos tertentu. Pihak polisi bersenjata Lengkap, Satgas BNN,
TNI AD dan PM. Supremasi hukum itu memblokade Jembatan dengan Alat Berat, alat
berat diposisikan di tengah Jembatan sehingga Jembatan tidak bisa dilewati.
Alasan blockade sedang perbaikan Jembatan yang berlubang; tidak bisa
dilewati. Setelah negosiasi secara baik,
usaha gagal. Sehingga Rombongan keluar dari mobil mendesak polisi membuka
blockade jalan. Akhirnya berhasil melewati blockade polisi Sampai di pelabuhan
bakauheni.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Rombongan Masyarakat Minangkabau terinspirasi dari Rombongan
ciamis; Perbedaan Rintangan dan Ujian berbeda.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Kami Rombongan Masyarakat Minangkabau Mematrikan niat di
Hati Berjuang Menyuarakan Kebenaran dengan Akhlak; se emosional apapun Tahap
Celaan dan Hinaan. Perjuangan ABI III, Tidak mengharapkan penista di tahan,
Tujuan Mulia kita"KITA PEMBELA AL-QUR'AN; HIDUPLAH BERPEDOMAN AL-QUR'AN
DAN AKHIRAT KELAK, INSYA ALLAH AL-QUR'AN PENYELAMAT HAMBA TERSEBUT".<o:p></o:p></div>
<br />simple concepthttp://www.blogger.com/profile/03808075222105915432noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-772464635677412331.post-15267190187325695382016-12-26T11:39:00.001+07:002016-12-26T12:19:08.999+07:00Pesan Maulid Sang Dokter 212, dr. Yogi Prawira<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-mQgB4FvUjlU/WGCekiO-ABI/AAAAAAAAAaM/N9bV6f5Vme4GqUbj6eSYal3qvq2g3pk9QCLcB/s1600/maulid%2Bdr.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://1.bp.blogspot.com/-mQgB4FvUjlU/WGCekiO-ABI/AAAAAAAAAaM/N9bV6f5Vme4GqUbj6eSYal3qvq2g3pk9QCLcB/s320/maulid%2Bdr.jpg" width="320" /></a></div>
<span style="background-color: white; font-family: "arial" , "tahoma" , "helvetica" , "freesans" , sans-serif; font-size: 16px;"><br /></span>
<span style="background-color: white; font-family: "arial" , "tahoma" , "helvetica" , "freesans" , sans-serif; font-size: 16px;"><br /></span>
<span style="background-color: white; font-family: "arial" , "tahoma" , "helvetica" , "freesans" , sans-serif; font-size: 16px;">"The best legacy a father can give to his children is education.."</span><br />
<br style="background-color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 16px; position: relative; word-wrap: break-word;" />
<span style="background-color: white; font-family: "arial" , "tahoma" , "helvetica" , "freesans" , sans-serif; font-size: 16px;">Doktrin untuk mengutamakan pendidikan, secara tegas digariskan oleh almarhum Kakek, Ismail Abdulgani, seorang petani tulen yang turun mencangkul ke sawah, namun membesarkan tak kurang dari dokter spesialis jantung, bedah onkologi dan juga insinyur serta profesi mulia lainnya. Namun demikian, dalam obrolan semasa hidupnya, kakek yang ahli ibadah, pernah mengutarakan kecemasan mengenai kelurusan akidah anak cucunya. Apalagi di kondisi sekarang, yang penuh fitnah dan tipu daya...</span><br />
<a name='more'></a><br style="background-color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 16px; position: relative; word-wrap: break-word;" />
<span style="background-color: white; font-family: "arial" , "tahoma" , "helvetica" , "freesans" , sans-serif; font-size: 16px;">Be a moslem first, before anything else...</span><br />
<br style="background-color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 16px; position: relative; word-wrap: break-word;" />
<span style="background-color: white; font-family: "arial" , "tahoma" , "helvetica" , "freesans" , sans-serif; font-size: 16px;">Belajar memang bisa di mana saja. Namun berkaca dari pengalaman Kakek, saya dan istri sepakat untuk memilih pendidikan awal bagi anak-anak yang berpusat di masjid. Kami ingin mereka bisa lancar membaca Al Qur'an sebelum mendalami literatur Barat. Kami ingin langkah-langkah mereka diringankan ke Masjid, sebelum ikut dalam ajang lari 5k atau 10k atau pun HM. Kami berdoa agar anak-anak bisa membedakan antara yang haq dan yang batil dengan iman dan nurani.</span><br />
<br style="background-color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 16px; position: relative; word-wrap: break-word;" />
<span style="background-color: white; font-family: "arial" , "tahoma" , "helvetica" , "freesans" , sans-serif; font-size: 16px;">Itu pe er besar buat kami, yang awam, dan masih terus belajar. Memang benar berjanggut, berpeci dan berhijab syar'i bukanlah patokan ukuran ketakwaan seseorang. It is always about the heart. The Almighty looks NOT at how you look but what's in your heart. Tapi siapa yang bisa menduga isi hati seseorang. Dan seperti kata Aa Gym tadi pagi, orang memuji dan menghargai kita semata-mata karena Allah menutupi aib-aib kita. Tapi sesederhana perintah untuk menutup aurat, atau larangan memilih pemimpin non muslim, yang sudah jelas-jelas tertulis di dalam Qur'an saja tidak kita indahkan, bagaimana mau menaati perintah lain yang lebih berat. Seperti meme yang banyak beredar, bagaimana mau menjaga nkri, kalau menjaga taman saja tidak bisa...</span><br />
<br style="background-color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 16px; position: relative; word-wrap: break-word;" />
<span style="background-color: white; font-family: "arial" , "tahoma" , "helvetica" , "freesans" , sans-serif; font-size: 16px;">Semoga anak-anak kita, anak-anak saya dan anda, menjadi generasi yang jauh lebih baik dari orangtuanya. Generasi yang mencintai Al Qur'an dan mengamalkannya. Generasi yang bangga dengan identitas keislamannya, generasi yang mandiri dan peduli. Para calon pemimpin masa depan yang lahir dari masjid-masjid di seantero tanah air...</span><br />
<br style="background-color: white; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 16px; position: relative; word-wrap: break-word;" />
<span style="background-color: white; font-family: "arial" , "tahoma" , "helvetica" , "freesans" , sans-serif; font-size: 16px;">Sumber: </span><a href="https://web.facebook.com/yogi.prawira.79" style="background-color: white; color: #d12f2f; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 16px; position: relative; text-decoration: none; word-wrap: break-word;" target="_blank">Facebook Yogi Prawira</a> dan <a href="http://www.pantura.co.id/2016/12/pesan-maulid-sang-dokter-212-yogi.html" target="_blank">Pantura </a><br />
<br style="background-color: white; position: relative; word-wrap: break-word;" />
<span style="background-color: white; font-family: "arial" , "tahoma" , "helvetica" , "freesans" , sans-serif; font-size: 16px;">*Yogi Prawira adalah salah seorang dokter yang turun dalam aksi 411 dan 212, bahkan ayahnya yang juga dokter di Pekanbaru turut turun dala dua kali aksi umat islam yang sangat bersejarah tersebut.</span>simple concepthttp://www.blogger.com/profile/03808075222105915432noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-772464635677412331.post-7294556629961734482016-12-22T12:47:00.000+07:002016-12-26T20:43:26.431+07:00[Puisi] Tangkap<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://4.bp.blogspot.com/-RU6102T5yMs/WFto9JpieBI/AAAAAAAAAu0/T6AfvJF_uvIVTti2RQbcDOSbLPikV7V8wCLcB/s1600/tangkap.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="222" src="https://4.bp.blogspot.com/-RU6102T5yMs/WFto9JpieBI/AAAAAAAAAu0/T6AfvJF_uvIVTti2RQbcDOSbLPikV7V8wCLcB/s400/tangkap.jpg" width="400" /></a></div>
Sukiman Prasodjo:
P u i s i :
" T A N G K A P "
by : Mastur Taher
Tangkap . . .
Ayo tangkap
Jangan tunggu amarah meluap
Apalagi berkas sudah lengkap
Tangkap . .!
Bangsa ini tak lagi pantas disebut beradab
Ketika perbuatan nista tak dianggap
Keadilan seakan tak beratap
Dikerat sekawanan rayap
Kelas kakap
Kegaduhan dibuat dibilang rakyat yg jadi penyebab
Kerap
Padahal mereka yg dapat sedap sedap.
Bangsa ini semakin benkrap
Kekayaan musnah dihisap
Lahap
Lesap
Kekuasaan begitu mudah ditilap
Pakai imajinasi aspirasi yg disulap
Dengan cuap cuap
Rakyat jua yg megap megap
Terjerembab
Tangkap
Ayo tangkap
Jangan biarkan dia ngelayap
Jiwa jiwa nestapa terkesiyap
Sewaktu jutaan massa datang menghadap
Kepada Tuan Jok yg tiba tiba melenyap
Si comberan terus saja berucap
Tanpa beban enteng saja dia ungkap
Memfitnah khalayak datang karena disuap
Tangkap
Ayo tangkap
Hukum dipakai sebagai perangkap
Buat mereka yg lemah malap
Tanpa jelas sebab
Dan musabab
Secepat kilat kalian sergap
Sigap
Bahkan di tengah malam gelap
Tapi bila yg berbuat si kuxxxx xxrap
Totalitas kalian back up
Tingkah polahnya dipuja wajahnya diusap usap
Mengkilap
Mantap
Proses panjang bertahap tahap
Ulasan pembelaan disusun dalam bab
Demi bab
Opini timpang berderap
Bersandar pada tiang buluh kasap
Bayangan persekongkolan tampak mengendap endap
Tersingkap
Lalu kepada siapakah lagi kami bisa berharap ?
Sebok kesana kemari seantero negeri hanya memggantang asap
Sumber api dibiarkan terus melalap
Anti kebhinekaan di wajah kami kalian terakan cap
Duhai...apa sebab ?
Ini sebuah tontonan kedunguan atau sedang kalap...?
Jawab . . .
Ayo jawab. . !
Bukannya tega tak menerima kata maaf
Penistaan ini nyata bukan ikhtilaf
Ini pelecehan terhadap al Kitab
Pedoman tuk mengabdi pada Mu ya Rab
Bagai dongeng dan kabar bohong mereka anggap
Biadab . . !
Maka keadilan hukum harus tegak tertancap
Tegap
Jangan pernah belengah langap
Negeri ini sudah parah terperangkap
Tangkap
Ayo tangkap
Amarah makin meluap
Menjalar sasar ke urat saraf
Jantung kencang berdegap
Kini kami datang lagi dengan gemuruh gegap
Berkendara, berjalan bahkan merayap
Tunjukkan satu sikap
Tetap
Tersangka harus ditangkap
Si durjana harus masuk lokap !
Tangkap
Ayo tangkap
Jangan lembab
Pecundang bisa kalian paksa tiarap
Tengkurap
Pihak lawan mampu dibuat seperti kerakap
Hidup mencungap
Mati meratap
Para pembela rakyat jelata mudah disekap
Disantap
Bagai lalap
Para oposan sudah didekap
Dalam bayangan kekuasaan yg gemerlap
Lelap
Selap
Sayup sayup terdengar pekik suara jualan kecap
Ngecap
Suara sumbang dapat kalian bikin senyap
Lenyap
Suara pemangku negeri bisa kalian sadap
Garap
Tapi jangan coba jangan harap
Suara nurani bangsa takkan mampu kalian hadap
Takkan mampu kalian bekap
Bergemuruh bergaung menyergap
Di lorong lorong gelap
Di ruang ruang pengap
Direlung relung kedap
Menyelinap
Takkan terhenti walau sekejap
Takkan hilang lenyap
Meluluhlantakkan segala segenap
Sesuatu setiap
Ranap . .!
Tangkap . . .
Ayo tangkap . .
Allahumma ya Rab
Pada Mu kami menghadap
Penuh harap
Berbaris rapi bershaf shaf
bersimpuh duduk berdiri bersedekap
berzikir bersama berdoa agar lebih mujarab
Mendoakan negeri yg makin kolap
Dibawah guyuran hujan dinaungi awan gelap
Hati tersayat mata sembab
Mengetuk pintu langit Mu ya Rab
Duhai Pemilik segala asbab
Setelah upaya insani taklagi telap
Rumah ini seakan tak berpintu tak bertingkap
Semua tangan lepas tanggung jawab
Bejibun penghuni berjiwa Abu Jahal – Abu Lahab
Allahumma ya Rab
Ampuni, ampuni ya Rab
Mohon lindungi kami ya Rab
Dari bencana dan azab
Hingga yaumul hisab
--- &&& ---
Dua Desember 2016
Kepri untuk Negeri menuju Aksi 212
SukaTunjukkan lebih banyak tanggapanKomentari
Harum Bungahttp://www.blogger.com/profile/09666559836430196318noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-772464635677412331.post-83677852779218225612016-12-11T13:31:00.001+07:002016-12-14T15:52:18.752+07:00Tulisan ini (kelak) untuk anakkuBismillah<br />
Nak, maukah ibu ceritakan tentang sesuatu yang hebat dan penuh hikmah hari ini? Hikmah sebuah nilai. semua ini dimulai hari ini 212-2016.<br />
<br />
Nak, tahukah, ibu tak pernah masuk monas. Selama mahasiswa, ibu hanya aksi diluar monas paling dekat di depan monas. Hingga ibu bertekad nak, untuk tak menginjakkan kaki ke monas kecuali bersama seseorang yang spesial untuk ibu.<br />
<br />
Ternyata nak, ibu masuk monas hari ini, dan tahukah? Allah mengabulkan mimpi ibu. Tak hanya seseorang, tapi ratusan ribu hingga jutaan nak saudara dari berbagai daerah datang bersama ibu. Ibu hadir nak, menjadi "tukang sampah" disini. "Tukang sampah" untuk orang baik.<br />
<br />
Nak, tahukah ibu merinding seharian ini bukan karena hujan di tempat ini, tapi karena ibu melihat langsung orang orang yang berjalan lebih dari ratusan km dari daerahnya berbondong bondong menuju tempat ini sambil disambut shalawat badr dan syal hijau oleh peserta lain. Juga saat kakek tua dengan letihnya berusaha untuk bisa sampai kesini. Juga pada mewahnya hidangan yang dibuat oleh para ibu-ibu lain untuk menjamu saudara seiman yang kesini dengan santapan terbaik. Juga saat orang orang dengan mudahnya merogoh kocek dalam dalam hanya untuk kesini. Juga saat doa dilantunkan menyatu dalam hujan penuh syukur. Perasaan ibu berkecamuk nak, ibu terharu.<br />
<br />
Nak, kamu pasti apa bertanya : Apa yang mendasari mereka kesini? Nilai nak. Mereka memperjuangkan sebuah nilai, yang mereka yakini benar. Mereka tak peduli berapa banyak cemoohan yang diterima atau betapa sepinya tepuk tangan yang mereka dapat.<br />
<br />
Nak, hiduplah dengan nilai yang baik seperti mereka, maka kamu akan belajar adab, norma, solidaritas, integritas nak. Dan berkawanlah dengan kebaikan.<br />
<br />
Nak jika suatu saat nanti, lisanmu tak didengar, usahamu tak dihargai, maka ketuklah doa doa langit nak. Ketuk dengan iman. Hingga, Tuhan yang kelak memutuskan segala ikhtiar yang engkau lakukan nak. Dan tetaplah bermanfaat.<br />
<br />
Nak, semoga engkau senantiasa menjadi generasi yang shalih dan menshalihkan sekelilingmu ya nak.<br />
<br />
#aksi212<br />
#relawankebersihan<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://4.bp.blogspot.com/-xByeVx7x-KE/WEzymF1NihI/AAAAAAAAAoA/Broy6F9g1jYYKULAYuFFk2v_-fjogfCYwCLcB/s1600/FB_IMG_1481437689263.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="https://4.bp.blogspot.com/-xByeVx7x-KE/WEzymF1NihI/AAAAAAAAAoA/Broy6F9g1jYYKULAYuFFk2v_-fjogfCYwCLcB/s640/FB_IMG_1481437689263.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<br />
-Niken Kusuma Wardhani-<br />
<br />Hurriyatul Jannahhttp://www.blogger.com/profile/09356694842163502748noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-772464635677412331.post-45449728413064521242016-12-09T10:24:00.000+07:002016-12-14T15:53:10.632+07:00Pengalaman Luar Biasa saat Aksi #SuperDamai212Sepanjang hidup saya, baru kali ini saya melihat lautan umat berkumpul membela agamanya.<br />
<br />
Sepanjang hayat saya, baru kali ini saya melihat wajah-wajah teduh berkumpul membela kitab sucinya.<br />
<br />
Sepanjang saya diberi nafas oleh Allah, baru sekarang ini saya menyaksikan kegembiran hati berpadu melantunkan Asma Allah.<br />
<br />
Perjuangan yang kita lakukan hari ini akan dicatat oleh tinta emas sejarah bangsa ini.<br />
<br />
Lantunan doa yang kita ucapkan hari ini akan menembus batas, meruntuhkan tembok-tembok keangkuhan yang merantai negeri ini.<br />
<br />
Di sini, dari Jantung Kota Jakarta kita panjatkan doa kepada para pemimpin negeri untuk diberi kesehatan jasmani dan rohani.<br />
<br />
Kita panjatkan doa kepada Dzat Yang Maha Kuasa agar para pemimpin bangsa ini dibukakan mata dan telinganya, dilapangkan hati, diluruskan pikirannya agar mampu mandiri, kuat, dan tidak kompromi kepada pihak-pihak yang ingin mengadu domba negeri ini. Memecah belah negeri ini. Pihak-pihak yang merusak prinsip ke Indonesiaan kita yang saling menghargai dan menghormati.<br />
<br />
Kita panjakan doa kepada Dzat Yang Maha Kuasa agar Polisi, Jaksa, Hakim dibukakan mata dan telinganya, dilapangkan hati, diluruskan pikirannya agar mampu menegakkan hukum setegak-tegaknya walau besok langit akan runtuh.<br />
<br />
Kita semua berkumpul di sini karena kita sadar bahwa kita makhluk lemah. Hanya Allah tempat satu-satunya kita memohon agar negeri ini tetap dijaga. Dengan doa, tiada yang tidak mungkin. (sb/dakwatuna.com)<br />
<br />
Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar!<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://2.bp.blogspot.com/-pAzOqfZLK0o/WEoj9BYx_nI/AAAAAAAAAX0/ZOPreM30qAkc1ou3WuFvOSUHbeSbVpvwQCLcB/s1600/aksi-damai-212-muhammadiyah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="198" src="https://2.bp.blogspot.com/-pAzOqfZLK0o/WEoj9BYx_nI/AAAAAAAAAX0/ZOPreM30qAkc1ou3WuFvOSUHbeSbVpvwQCLcB/s320/aksi-damai-212-muhammadiyah.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
Sumber:<br />
<br />
http://www.dakwatuna.com/2016/12/03/83951/pengalaman-luar-biasa-saat-aksi-superdamai212/#ixzz4SJ6Jr6xE<br />
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04944510067004513213noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-772464635677412331.post-62699215853009130812016-12-09T10:01:00.000+07:002016-12-14T15:53:36.148+07:00KAMI BERSUJUD DIATAS AIRSeharian itu kami sibuk mempersiapkan aksi 212. Sorenya sampai malam kami menyambut santri mafaza dari cabang yang lain, juga dari bandung. Ba'da shalat subuh takbir bergema menggetarkan setiap sudut pesantren mafaza. Semua santriwati berbaris dalam shaf yang rapih. Langkahnya penuh keyakinan. Alhamdulillah kami mendapatkan 3 bus. Dua hasil sewa, dan satu lagi hadiah dari Daarut Tauhiid Bogor. Terima kasih atas bantuan sahabat FB yang dengan sumbangannya memuluskan semua santri ikut aksi bela qur'an.<br />
Begitu masuk tol sentul Selatan, jalanan penuh dengan Bis-Bis besar yang mengangkut jama'ah Adzikra. Kami saling melempar senyum dan melambaikan tangan. Perasaan akrab langsung menyeruak, meski kami tak saling kenal dan duduk dalam bis terpisah.<br />
Memasuki Jakarta, jalanan semakin penuh. Penumpangnya memakai baju serba putih dan ikat kepala merah putih. Kami tak henti-hentinya melambaikan tangan dan berbagi wajah ramah. Mobil-mobil mewah bertuliskan LOGISTIK 212 ikut melaju pelan. Rasanya jalanan seperti dipenuhi keluarga besar.<br />
<br />
Bis kami berhenti di tanah abang pada jam 9 pagi. Semua santri turun dan segera disergap warga sekitar, mereka menawarkan minuman dan aneka makanan. Kami menolak dengan halus. Bahwa kami baru saja sarapan di bis. Seorang ibu bersahaja menangis, ia ingin makanannya diterima para santri pejuang.<br />
<br />
Perjalanan kami terhenti di perempatan thamrin. Disana jalanan sudah penuh sesak dengan pasukan putih dari berbagai penjuru. Kami segera menggelar sajadah dan duduk menyimak orasi tokoh-tokoh. Tanpa dikomando, jutaan manusia begitu tertib bersila, terutama saat K. H. Arifin Ilham memimpin do'a. Kami semua ikut terbang dlm setiap doa yg dipanjatkan. Saya mengaminkan dengan penuh kesungguhan saat ustadz yg lemah lembut ini merintih: "ya Alloh..turunkanlah hujan sebagai tanda do'a kami kau ijabah.."<br />
Usai do'a, kami semua tetap patuh bersila disejadah kami, menyimak ceramah para ulama, ustadz Hidayat Nur Wahid dan Habaib. Lalu kami semua tenggelam dalam surat Al Kahfi yang dilantunkan Syeikh Ali Jaber.<br />
Dada kami tiba-tiba bergemuruh dibakar orasi Ustadz Bachtiar Nasir. Saat beliau menyampaikan bahwa 'Kita adalah kaum baru yg lemah lembut terhadap sesama muslim dan tegas kepada kafir!' Iya benar. Sepanjang jalan kami merasakan segala macam bentuk perhatian dan kasih sayang sesama muslim. Namun pada saat yang sama, kami merasa siap mengorbankan jiwa raga untuk menunjukkan ketegasan kepada orang-orang kafir.<br />
Tensi mereda saat A'A Gym naik podium. Dengan gaya candanya yang khas, Aa berhasil membuat wajah kami semua kembali berseri meski matahari mulai panas. Kami banyak tertawa meski udara makin menyengat. Namun Aa Gym mengingatkan bahwa kita jangan sekali kali terpedaya oleh jumlah yang banyak. Sebab kemenangan tidak akan didapatkan oleh jumlah yang banyak, melainkan oleh pertolongan Alloh.<br />
Menjelang adzan saya mulai resah karena sulitnya mendapatkan tempat berwudlu, posisi saya terjebak ditengah jutaan manusia. Saya ijtihad bertayamum. Mengambil debu dr sajadah dan tas ransel. Tiba2 gerimis turun..bersamaan dengan itu, terdengar seruan ust Bachtiar Nasir "Saudara2... Alloh telah menurunkan air dari langit untuk mensucikanmu. Gunakanlah untuk berwudlu"..<br />
<br />
Subhanalloh, alangkah indahnya pemandangan itu, jutaan kaum muslimin berwudlu dengan air hujan yang mengguyur mereka. Lihatlah pemandangan itu.. 7,4 juta manusia menyelesaikan wudlu ditempat yang sama secara bersamaan dalam waktu 5 menit.<br />
<br />
Dan bukankah tadi kami semua mengaminkan doa Ustadz Arifin yang meminta hujan sebagi tanda di ijabahnya doa doa kami.<br />
Sejurus kemudian kami semua, dari orang nomor satu di Indonesia, pejabat elit, panglima tertinggi sampai rakyat jelata sudah duduk dengan tabah, menyimak khotbah Habib Riziq dibawah guyuran hujan yang penuh barokah. Tak ada satupun yg bergeming dari sajadahnya yang basah.<br />
<br />
Selesai khutbah, berjuta juta manusia ini berdiri serentak dengan rapih tanpa komando. Kami tetap bahagia dengan hujan, kali ini dalam shalat. Saat qunut nazilah dipanjatkan, 7,4 juta manusia ini menyatu dalam kekhusyu'an.. Kami menangis dalam untaian do'a-do'a. Merasa pedih atas dosa dosa diri. Merasa sesak dengan kondisi negeri. Dan tangisan kami pecah saat nama saudara kami di rohingya disebut... Oh Alloh..<br />
<br />
Alangkah tak bergunanya hidup ini jika tak bisa membebaskan saudara seiman dari cengkraman kekejian kaum kafir.<br />
Lalu kami berlutut disajadah kami yg tenggelam 5 cm dibawah genangan hujan. Dan kami bersujud di atas air. Ah nikmat.. Nikmat sekali. Wahai Alloh.. Masukan kami kedalam golongan orang-orang yang mereguk telaga Al Kautsar...agar bisa berjumpa dengan kekasih kami, Rasulullah SAW.<br />
<br />
Saat bangkit dari sujud, air mengucur dari rambut-rambut kami yang tertunduk.. Dan kami semua bergumam..<br />
<br />
Ya Alloh.. Ampunilah aku<br />
Sayangilah aku<br />
Tutupilah aib aibku<br />
Angkatlah derajatku<br />
Berilah aku rizki<br />
Berilah aku petunjuk<br />
Sehatkanlah aku<br />
Maafkanlah aku<br />
Ini adalah shalat jumat kami yg paling nikmat. Berdiri dibawah guyuran hujan. Duduk diatas sajadah yg tergenang, dan sujud diatas air. Usai shalat jum'at kami merasa kurang.. Maka hampir semua kembali berdiri shalat. Jama' takdim.<br />
Kami pulang berdesakan. Namun tertib dan berjalan perlahan. Di sepanjang jalan orang2 kembali sibuk menawarkan minuman, makanan hingga permen. Sebagian menyodorkan kantong plastik, mempermudah kami membuang sampah.<br />
Alangkah nikmatnya persaudaraan iman. Lebih2 saat di ikat perjuangan. Kini saya mengerti, kenapa para mujahid itu lbh hebat itsarnya.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-6lSzd3sZ_J8/WEoeObTBthI/AAAAAAAAAXc/Er9HH16-jhgnWt3Lozy_TJnwkOnPi-tMwCLcB/s1600/FB_IMG_1481252084511.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-6lSzd3sZ_J8/WEoeObTBthI/AAAAAAAAAXc/Er9HH16-jhgnWt3Lozy_TJnwkOnPi-tMwCLcB/s320/FB_IMG_1481252084511.jpg" width="213" /></a></div>
<br />
<br />
Ditulis oleh :<br />
Astri Hamidah<br />
<br />
Sumber :<br />
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1288165757924823&id=100001942342007Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04944510067004513213noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-772464635677412331.post-16465072181542893852016-12-09T09:21:00.000+07:002016-12-14T15:53:57.834+07:00Tak Bisa Lupa..Tidak bisa terlupakan, saat mau berangkat ke Jakarta tiba2 Hp ku berbunyi, ada pesan WA masuk " Pak saya sedih tidak bisa ikut aksi 212 karena anak saya masih ada UAS, saya transfer uang ke rekening jenengan semoga bisa membantu perjuangan kawan2 yg aksi Bela Quran"<br />
Tidak bisa terlupakan saat baru turun dari BUS di Kwitang sebelum aksi ada ibu-ibu yang mendatangiku dan memberikan satu kresek isinya minuman, roti, kurma dan madu. Mereka seperti saudara yang sdh sangat dekat dengan kami.<br />
Tak bisa terlupakan saat melihat pemandangan warga Jakarta berjejer sepanjang jalan dari kwitang menuju ke Monas, meraka menawarkan makanan, snack dan minuman Gratis..tis.<br />
Tak bisa terlupakan saat ada orang memaksaku menerima satu kotak roti plus susu, aku menolaknya karena aku sudah menenteng kresek penuh degan snack dan minuman. Orang itu tetap memaksa "ini untuk bekal di dalam nanti Pak" ucap ibu itu. Akupun tak kuasa menolaknya.<br />
Tidak bisa terlupakan saat aku mau wudhu dg botol minumanku, tiba2 ada orang tak ku kenal mengambil alih air ditanganku, dan membantuku mengucurkan air itu. Kami pun saling bantu membantu. Sungguh ukhuwah ini sangat indah kawan!!.<br />
Tidak bisa terlupakan saat hujan mulai mengguyur Monas, tidak satupun dari kami yg lari dari barisan, kami tetap khusu' mendengarkan khutbah laksana tentara badar yang tak surut mundur kebelakang.<br />
Tidak bisa terlupakan saat imam membaca qunut nazilah, air mataku bercampur dg air hujan mengguyur muka kami. Dan itu semakin membuat basah hati kami.<br />
Tidak bisa terlupakan saat jutaan orang menyanyikan lagu indonesia raya, darah nasionalisme kami mendidih, detak jantungku semakin kencang "Indonesia harus diselamatkan",gumamku.<br />
Tidak bisa terlupakan saat kami selesai melaksanakan sholat jumat dan aksi pun selesai semua peserta membersihkan alas koran yg hancur karena hujan dan botol2 minuman disekeliling kami. Karena Kami ingin tempat ini kembali bersih seperti sebelum kami datang.<br />
Tak bisa terlupakan setiap kami bertemu dengan TNI ucapan "hidup TNI" selalu keluar dari mulut-mulut kami. Karena bagi kami mereka seperti kawan seperjuangan kami.<br />
Tak bisa terlupakan saat kami melihat ada peserta aksi melintas menginjak rumput taman ibu kota kami semua serentak berteriak "akhi tolong jangan injak rumput" ya kami kuatir, hanya karena injak rumput bisa menjadi senjata "musuh" untuk menyerang kami.<br />
Tak bisa terlupakan saat <i>long march </i>dari Monas ke Kwitang, ada bapak2 tua ikut dalam krumunan masa, beliau berangkat jam 04.30 dari bekasi dg angkutan umum. Fisik bapak itu memang tua, tp semangatnya 45.<br />
Tak bisa terlupakan saat kami bubar dari aksi, kami ingin sesuatu yg hangat mengisi perut kami. Tiba2 ada penjual tahu goreng di depan kami mengatakan"ayo ini gratis, silahkan pak", ucap bapak penjual itu. Sepertinya penjual itu tahu isi hati kami.<br />
Tak bisa kami melupakan semua peristiwa itu, sungguh spektakuler.<br />
Ukhuwah,pengorbanan,semangat dan persatuan ini. Semua ini adalah warna perjuangan kita. Dan akan terus kita jaga sampai keadilan menduduki tahtanya.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://2.bp.blogspot.com/-COmWFupBJcY/WEoU_qaVEZI/AAAAAAAAAXE/3a03v9Q0XdolGq6kYvpdvBWaEP8jILp1gCLcB/s1600/FB_IMG_1481249932869.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://2.bp.blogspot.com/-COmWFupBJcY/WEoU_qaVEZI/AAAAAAAAAXE/3a03v9Q0XdolGq6kYvpdvBWaEP8jILp1gCLcB/s320/FB_IMG_1481249932869.jpg" width="240" /></a></div>
<br />
<br />
Sumber :<br />
Akun Facebook pribadi milik <b>Muammal Jasin</b><br />
<b>https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10202193309351310&id=1746638984</b>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04944510067004513213noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-772464635677412331.post-38502657837013608122016-12-09T05:45:00.000+07:002016-12-14T15:54:34.516+07:00Kami Adalah Anak Cucu Ikrimah Bin Abu Jahal<div style="background: white;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 10.5pt;">KAMI ADALAH ANAK CUCU IKRIMAH BIN ABU JAHAL<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white;">
<br /></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 10.5pt;">Kepada presiden republik Indonesia<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white;">
<br /></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 10.5pt;">Kepada Kapolri bapak Tito Karnavian<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white;">
<br /></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 10.5pt;">Kepada Panglima TNI bapak Jenderal Gatot Nurmantyo<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white;">
<br /></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 10.5pt;">Dan kepada semua yang diamanahi kepemimpinan di Negeri Indonesia
ini<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white;">
<br /></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 10.5pt;">Ketahuilah ....<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 10.5pt;">Kalian bisa melarang semua perusahaan bus, travel dan angkutan
massal lainnya agar tidak mengangkut kami berjihad membela agama kami. <o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white;">
<br /></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 10.5pt;">Kalian bisa meneror dan mengancam para sopir dan kernet agar
tidak mengantarkan kami memenuhi seruan ulama kami.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white;">
<br /></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 10.5pt;">Kalian bisa menakut-nakuti semua ketua RT, RW dan Lurah agar
melarang warganya berangkat menjawab seruan jihad yang mulia ini.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white;">
<br /></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 10.5pt;">Namun ketahuilah, kami adalah anak cucu Ikrimah bin Abu Jahal
pahlawan pemberani sepupu Nabi shollallohu alaihi wasallam. Yang berjalan kaki
dari Madinah ke Yarmuk, perjalanan sejauh 1200 kilometer di bawah terik
matahari padang pasir. Ia tetap teguh melangkah walaupun Khalid bin Walid keberatan, _"Jangan kau
lakukan ini wahai Ikrimah karena jika engkau celaka, itu adalah musibah bagi
umat Islam”._ kata Panglima Khalid bin Walid khawatir.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white;">
<br /></div>
<a name='more'></a><br />
<div style="background: white;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 10.5pt;">_"Biarkan aku berjalan wahai Khalid..!!! Sesungguhnya,
engkau lebih dahulu masuk Islam, dan bersama-sama dengan Rasulullah Shallahu
alaihi wa sallam. Aku tidak mungkin menandingi amal dan pengorbananmu untuk
Islam. Maka biarkan aku berjalan agar kedua kakiku menjadi saksi kelak di
hadapan Allah”,_ jawab Ikrimah. <o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white;">
<br /></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 10.5pt;">Di Yarmuk Ikrimah bertempur dengan sangat dahsayaat, ia terbunuh
sayaahid, dan pada diri Ikrimah terdapat tujuh puluh lebih tikaman, pukulan dan
anak panah.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white;">
<br /></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 10.5pt;">Demi Allah ....!!!!<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 10.5pt;"><br /></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 10.5pt;">Kami akan datang memenuhi panggilan Rabb kami walaupun harus
berkonvoi dengan motor-motor butut kami<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white;">
<br /></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 10.5pt;">Kami akan penuhi panggilan jihad ini walaupun harus menggunakan
truk-truk pengangkut pasir<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white;">
<br /></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 10.5pt;">Kami akan datang Jakarta, walau harus menyewa angkot atau
berdesak-desakan di kereta ekonomi<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white;">
<br /></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 10.5pt;">Kami takkan rela penista agama kami bebas berkeliaran dilindungi
para penguasa durjana.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white;">
<br /></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 10.5pt;">Karena kami adalah penerus Khalid bin Walid<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 10.5pt;">Karena kami adalah anak cucu Ikrimah bin Abu Jahal. <o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white;">
<br /></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 10.5pt;">مَا كَانَ لأهْلِ الْمَدِينَةِ وَمَنْ حَوْلَهُمْ مِنَ الأعْرَابِ أَنْ
يَتَخَلَّفُوا عَنْ رَسُولِ اللَّهِ وَلا يَرْغَبُوا بِأَنْفُسِهِمْ عَنْ نَفْسِهِ
ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ لا يُصِيبُهُمْ ظَمَأٌ وَلا نَصَبٌ وَلا مَخْمَصَةٌ فِي سَبِيلِ
اللَّهِ وَلا يَطَئُونَ مَوْطِئًا يَغِيظُ الْكُفَّارَ وَلا يَنَالُونَ مِنْ عَدُوٍّ
نَيْلا إِلا كُتِبَ لَهُمْ بِهِ عَمَلٌ صَالِحٌ إِنَّ اللَّهَ لا يُضِيعُ أَجْرَ الْمُحْسِنِينَ
(١٢٠) وَلا يُنْفِقُونَ نَفَقَةً صَغِيرَةً وَلا كَبِيرَةً وَلا يَقْطَعُونَ وَادِيًا
إِلا كُتِبَ لَهُمْ لِيَجْزِيَهُمُ اللَّهُ أَحْسَنَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ <o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white;">
<br /></div>
<div style="background: white;">
<br /></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 10.5pt;">_"Tidak pantas bagi penduduk Madinah dan orang-orang Arab
Badui yang berdiam di sekitar mereka, tidak turut menyertai Rasulullah (pergi
berperang) dan tidak pantas (pula) bagi mereka lebih mencintai diri mereka
daripada (mencintai) diri rasul. Yang demikian itu karena mereka tidak ditimpa
kehausan, kepayahan dan kelaparan di jalan Allah, dan tidak (pula) menginjak
suatu tempat yang membangkitkan amarah orang-orang kafir dan tidak menimpakan
suatu bencana kepada musuh, kecuali (semua) itu akan dituliskan bagi mereka
sebagai suatu amal kebajikan. Sungguh, Allah tidak menyia-nyiakan pahala
orang-orang yang berbuat baik. Dan tidaklah mereka memberikan infak baik yang
kecil maupun yang besar dan tidak (pula) melintasi suatu lembah (berjihad),
kecuali akan dituliskan bagi mereka (sebagai amal kebajikan), untuk diberi
balasan oleh Allah (dengan) yang lebih baik dari apa yang telah mereka
kerjakan"_ (QS At Taubah 120 -121)<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white;">
<br /></div>
<div style="background: white;">
<br /></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 10.5pt;">Ya, tidak lah pantas mengaku muslim namun saat Islam dihina, Al
Qur'an dihujat, ulama dilecehkan kita hanya diam saja.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white;">
<br /></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 10.5pt;">_"Labbayk ya Allah"_ : Kami penuhi panggilan-Mu ya
Allah<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white;">
<br /></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 10.5pt;">Marilah wahai mujahidin, kita sambut seruan _Jihadul Kalimah_
(jihad dengan lisan dan nasehat) ini,
semoga setiap tetes keringat, setiap dahaga dan kehausan, setiap lelah dan
penat ditulis Allah sebagai sebuah pengorbanan serta penghapus dosa dan
kesalahan<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white;">
<br /></div>
<div style="background: white;">
<br /></div>
<div style="background: white;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 10.5pt;">Abu Izzuddin - Bumi Allah 24/11/2016<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white;">
<br /></div>
<br />
<div style="background: white;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 10.5pt;">Silahkan dishare seluas-luasnya<o:p></o:p></span></div>
simple concepthttp://www.blogger.com/profile/03808075222105915432noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-772464635677412331.post-89570869495634906872016-12-09T05:22:00.000+07:002016-12-14T15:55:22.670+07:00212 di Mata Konsultan Singapura<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-9Zo2mhUGQx8/WEncohR6qaI/AAAAAAAAAZo/oGVfHTOR94AZqki30EaRbZmGXk7L1M_vwCLcB/s1600/Capture-7-696x343.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="157" src="https://1.bp.blogspot.com/-9Zo2mhUGQx8/WEncohR6qaI/AAAAAAAAAZo/oGVfHTOR94AZqki30EaRbZmGXk7L1M_vwCLcB/s320/Capture-7-696x343.png" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.5pt; margin-bottom: 19.5pt;">
<span style="color: #222222; font-family: "verdana" , "sans-serif"; font-size: 11.5pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.5pt; margin-bottom: 19.5pt;">
<span style="color: #222222; font-family: "verdana" , "sans-serif"; font-size: 11.5pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.5pt; margin-bottom: 19.5pt;">
<span style="color: #222222; font-family: "verdana" , "sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Jum’at (2/12/2016) pagi jam 10:00 di
kawasan Marina Bay Singapore, saya meeting dengan Jonathan, partner bisnis
saya, seorang Cina Singapore beragama Katolik…<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.5pt; margin-bottom: 19.5pt;">
<span style="color: #222222; font-family: "verdana" , "sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Dia Doktor lulusan salah satu
Universitas terbaik di USA, dia mantan banker yg sekarang jadi konsultan
keuangan utk investor Timteng yg bergerak di dunia penerbangan…<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.5pt; margin-bottom: 19.5pt;">
<span style="color: #222222; font-family: "verdana" , "sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Sebelum meeting, tiba-tiba dia nanya ke
saya:”Bukankah di Jakarta sekarang lagi ada demo besar-besaran 212..Pak Nur.?”…<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.5pt; margin-bottom: 19.5pt;">
<span style="color: #222222; font-family: "verdana" , "sans-serif"; font-size: 11.5pt;">“Oh kamu tahu juga ya..?” Begitu ujar
saya..ternyata dia tahu dari media masa di Singapore…</span></div>
<a name='more'></a><o:p></o:p><br />
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.5pt; margin-bottom: 19.5pt;">
<span style="color: #222222; font-family: "verdana" , "sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Saya lantas menunjukkan TV live
streaming di Android saya..yang memperlihatkan jutaan manusia berjubel di Monas
dan jalan protokol di sekitarnya, serta nyambung dgn lautan manusia yg tumpah
ruah di bundaran BI…<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.5pt; margin-bottom: 19.5pt;">
<span style="color: #222222; font-family: "verdana" , "sans-serif"; font-size: 11.5pt;">“How amazing is it..” begitu komentar Jo
setengah tak percaya.. Berapa banyak manusia kah ini.? Sy perkirakan antara 2-4
juta jiwa.. Ini sudah lebih dari separo penduduk Singapore (5,5 juta jiwa)..
ujarnya menjawab pertanyaannya sendiri.”…<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.5pt; margin-bottom: 19.5pt;">
<span style="color: #222222; font-family: "verdana" , "sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Nah sebagai seorang “profesional” yg
selalu bekerja secara terencana dan sistematis..dia lantas melempar rentetan
pertanyaan:<br />
“Berapa lamakah perencanaan demo ini.?”<br />
“Siapakah yg mimpin demo ini.?”<br />
“Gimana cara komunikasi antara pemimpin dan peserta demo.?”<br />
“Gimana ngatur transportasinya.?”<br />
“Gimana ngatur logistiknya.?”<br />
“Gimana ngatur fasilitas pendukungnya (ambulans, toilet dll).?”<br />
“Gimana ngatur tempatnya.?”, dst..dst..<br />
Saya hanya bisa menggeleng sambil berucap:”saya nggak tahu Jo”…<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.5pt; margin-bottom: 19.5pt;">
<span style="color: #222222; font-family: "verdana" , "sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Lantas Jo pun bergumam sambil geleng-geleng
kepala:”Saya nggak percaya, ada orang/organisasi dimanapun di dunia ini (note:
dia sering melanglang buana) yg sanggup menggerakkan org sebanyak itu..dalam
waktu singkat… impossible.!<br />
Pasti ada kekuatan besar diluar manusia yg menggerakkannya.”ujarnya singkat..<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.5pt; margin-bottom: 19.5pt;">
<span style="color: #222222; font-family: "verdana" , "sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Diskusi kamipun beralih ke alasan dan
penyebab demo.. Rupanya si Jo ini tau juga dari media masa Singapore, bahwa ini
merupakan rentetan unjuk rasa umat muslim Indonesia akibat kasus penistaan
agama oleh Gub. DKI Ahok..<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.5pt; margin-bottom: 19.5pt;">
<span style="color: #222222; font-family: "verdana" , "sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Gantian sekarang saya yg nanya kepadanya:”Gimana
pendapatmu tentang hal ini Jo..?”…<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.5pt; margin-bottom: 19.5pt;">
<span style="color: #222222; font-family: "verdana" , "sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Jo lantas menjawab:”Ini sih konyol dan
sangat fatal..bagaimana mungkin seorang Gubernur melecehkan agama yg dipeluk
oleh mayoritas warganya sendiri..?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.5pt; margin-bottom: 19.5pt;">
<span style="color: #222222; font-family: "verdana" , "sans-serif"; font-size: 11.5pt;">“Masalah agama sangat sensitif, apalagi
menyangkut Kitab Suci yg menjadi pedoman hidup pemeluknya..yg lantas dinistakan
oleh orang yang beragama lain..” ujarnya..<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.5pt; margin-bottom: 19.5pt;">
<span style="color: #222222; font-family: "verdana" , "sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Lantas dia lanjutkan:”Ibaratnya ada tamu
yg datang kerumah anda, lalu dia menghina isteri anda..wah isteri anda jelek,
jorok, bau..bla..bla.. ya sangat wajarlah kalau anda, anak-anak dan keluarga
anda marah..”…<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.5pt; margin-bottom: 19.5pt;">
<span style="color: #222222; font-family: "verdana" , "sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Ternyata Jo jg tahu karakter Ahok yg
suka marah-marah dan mengeluarkan kata-kata kotor.. Lantas diapun bertanya
sambil keheranan:”Gimana mungkin orang seperti ini bisa terpilih jadi Gubernur
di Ibukota negara anda Pak Nur..?”..<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.5pt; margin-bottom: 19.5pt;">
<span style="color: #222222; font-family: "verdana" , "sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Saya langsung jawab:”Dia jadi Gub DKI
krn menggantikan Jokowi yang naik jadi Presiden RI, jadi yang dipilih rakyat
DKI waktu itu adalah figur Jokowi, bukan Ahok..” Oohh gitu ya..ujarnya maklum..<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.5pt; margin-bottom: 19.5pt;">
<span style="color: #222222; font-family: "verdana" , "sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Lantas iseng-seng saya ganti nanya
kepadanya:”Apakah orang seperti Ahok bisa jadi pemimpin di Singapore..Jo.?”..<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.5pt; margin-bottom: 19.5pt;">
<span style="color: #222222; font-family: "verdana" , "sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Saya nanyain hal ini karena inget, ada
pihak yg pernah mengatakan, kalau Ahok nggak dikehendaki di Jakarta, dia bisa
jadi Gubernur di Hongkong atau di Singapore..jadi rakyat Jakarta yang rugi…<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.5pt; margin-bottom: 19.5pt;">
<span style="color: #222222; font-family: "verdana" , "sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Diapun ketawa sambil menjawab:”No way
Pak Nur..di Singapore seorang pemimpin harus mempunya standar moral dan etika
yg tinggi.. dia harus mengayomi dan bukan mencari musuh.. dia harus bisa jadi
teladan bagi warganya..”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.5pt; margin-bottom: 19.5pt;">
<span style="color: #222222; font-family: "verdana" , "sans-serif"; font-size: 11.5pt;">“Tidak layak bagi pemimpin di Singapore
utk marah-marah dan mengeluarkan kata-kata kotor/tidak pantas kepada warganya
di depan publik..apalagi sampai melecehkan keyakinan warganya..” begitu dia
melanjutkan…<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.5pt; margin-bottom: 19.5pt;">
<span style="color: #222222; font-family: "verdana" , "sans-serif"; font-size: 11.5pt;">“Bukankah dia pekerja keras, bersih,
jujur, performancenya bagus dan diakui orang banyak..?” Begitu sergah saya…<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.5pt; margin-bottom: 19.5pt;">
<span style="color: #222222; font-family: "verdana" , "sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Diapun ketawa lagi sambil menjawab:”Bagi
kami Ahok hanyalah seorang hard worker pak..dan bukan seorang pemimpin..” Loh
koq..?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.5pt; margin-bottom: 19.5pt;">
<span style="color: #222222; font-family: "verdana" , "sans-serif"; font-size: 11.5pt;">“Kalau anda bekerja keras dan ngikutin
aturan (termasuk tidak boleh korupsi) pastilah performance anda bagus, spt
kami-kamo ini, para profesional di Singapore”, begitu ujarnya panjang lebar…<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.5pt; margin-bottom: 19.5pt;">
<span style="color: #222222; font-family: "verdana" , "sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Oohh gitu ya..ujar saya sambil nyruput
kopi.. Lantas kamipun back to laptop.. kembali ke topik diskusi.. membahas
potensi dan rencana investasi di bisnis penerbangan di Indonesia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.5pt; margin-bottom: 19.5pt;">
<span style="color: #222222; font-family: "verdana" , "sans-serif"; font-size: 11.5pt;">Wallahu a’lam bish-showab,<br />
NHA<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.5pt; margin-bottom: 19.5pt;">
<b><span style="color: #222222; font-family: "verdana" , "sans-serif"; font-size: 11.5pt;">[YUSRI USMAN]</span></b><span style="color: #222222; font-family: "verdana" , "sans-serif"; font-size: 11.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 19.5pt; margin-bottom: 19.5pt;">
<b><span style="color: #222222; font-family: "verdana" , "sans-serif"; font-size: 11.5pt;">sumber : <a href="http://www.repelita.com/212-di-mata-konsultan-singapore" target="_blank">repelita</a></span></b></div>
simple concepthttp://www.blogger.com/profile/03808075222105915432noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-772464635677412331.post-88652559736137407992016-12-09T03:57:00.001+07:002016-12-14T15:55:55.018+07:00 Apresiasi Seorang Kristiani Dokter Spesialis Bedah tentang Aksi 212 <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://4.bp.blogspot.com/-zbLGb3E3qIE/WEnIyqMbPpI/AAAAAAAAAZY/dkrqiUiGTd4kSofmr2aHhK_EWPwfvRZ7wCLcB/s1600/dr.%2BHengki%2BStepanus%2BRanjabar%2BSpB.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://4.bp.blogspot.com/-zbLGb3E3qIE/WEnIyqMbPpI/AAAAAAAAAZY/dkrqiUiGTd4kSofmr2aHhK_EWPwfvRZ7wCLcB/s320/dr.%2BHengki%2BStepanus%2BRanjabar%2BSpB.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #5e5e5e; font-family: "droid sans" , "serif"; font-size: 11.5pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #5e5e5e; font-family: "droid sans" , "serif"; font-size: 11.5pt;">Tak bisa dimungkiri bahwa Aksi Super Damai 212 yang
berlangsung di sejumlah titik di Ibu Kota memang banyak mendapat apresiasi dari
berbagai kalangan. Tidak hanya dari kalangan muslim tapi juga dari pemeluk
agama lain. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #5e5e5e; font-family: "droid sans" , "serif"; font-size: 11.5pt;">Adalah dr. Hengki Stepanus Ranjabar SpB. Seorang
dokter spesialis bedah yang juga seorang kristiani. Berikut bentuk curahan hati
apresiasi dari dr. Hengki yang cukup mengademkan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #5e5e5e; font-family: "droid sans" , "serif"; font-size: 11.5pt;">***<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #5e5e5e; font-family: "droid sans" , "serif"; font-size: 11.5pt;">Sebagai anak yang dibesarkan di lingkungan kristiani,
saya cukup terpukau, haru bercampur bangga ketika aku menuliskan semua ini,
karena melihat aksi 212 yang tidak luput juga dari pengamatanku setiap hari.
Bagaimana mereka dengan semangat yang tinggi dari antar daerah dengan semua
jalan ditempuh dan bergerak dengan hati yang sama. Berkumpul begitu banyaknya
di lapangan Monas kemarin. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #5e5e5e; font-family: "droid sans" , "serif"; font-size: 11.5pt;">Woow amazing! Pemerintah justru harusnya memberikan
tempat buat mereka ini untuk menyalurkan niat baiknya, bukan dengan cara
berupaya dan malah curiga bahwa aksi ini akan menimbulkan gejolak. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #5e5e5e; font-family: "droid sans" , "serif"; font-size: 11.5pt;">Lihatlah mereka, mau berdesak-desakan kek, panas kek,
hujan kek, mereka tetap dengan semangat yang sama ada di situ. Nangkep nggak
apa yang mereka perjuangkan? Nangkep nggak kenapa semua ini harus terjadi?
Ketika apa yang menjadi keyakinan itu dilanggar orang. Itu hal prinsip, wajib memang
untuk dibela. Nggak perlu suruh ulama atau pun habib. Tapi nurani yang bicara,
hati yang merasa sehingga kaki yang melangkah oleh karena hati yang bersih
diniatkan untuk membela apa yang menjadi prinsip tadi. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #5e5e5e; font-family: "droid sans" , "serif"; font-size: 11.5pt;">Terbukti mereka nggak saling mengenal atau dari
kelompok tertentu. Semua membaur mejadi satu untuk membela Tuhannya. Walaupun
yakin kalau Tuhan ngak perlu dibela, tapi kita yang wajib tahu diri sebagai
orang beriman buat membela Tuhanlah, bukan membela manusia. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #5e5e5e; font-family: "droid sans" , "serif"; font-size: 11.5pt;"><br />
Beda lah, kalau ada satu orang terbukti bersalah memang menistakan dan cuma
satu dua orang mengatakan dia salah, yang mungkin dua orang ini bisa saja
salah. Tapi bila beribu-ribu orang menyatakan bahwa itu memang hal yang salah
dan dianggap menisyyakan masa pembenaran ada pada satu orang sih. Ya hukumlah
sesuai apa yang menjadi kesalahan dia tanpa dilihat dia siapa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #5e5e5e; font-family: "droid sans" , "serif"; font-size: 11.5pt;">Hukum yang harus adil. Pemerintah harus tanggap dan
adil. Peristiwa 212 sekaligus membuktikan bahwa selain nasional, internasional
sekalipun dbisa menilai bahwa aksi ini memang super damai dan bisa menjadi
contoh dan teladan semua pergerakan yang ada. Tertib semua bekerja dengan hati.
Tidak ada keributan. Beribadah bersama, ada yang menyediakan makanan, ada yang
mungutin sampah. Luar biasa, ketulusan yang tidak dibuat-buat. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #5e5e5e; font-family: "droid sans" , "serif"; font-size: 11.5pt;">Inilah Bhinneka yang sesungguhnya. Nggak perlu gaduh
di media sosial. Plintar plintir berita kesana kemari, curiga berlebihan,
saling menghujat atau malah menghakimi suatu peristiwa yang belum terjadi. Juga
nggak perlulah ada aksi tandingan yang dibuat-buat. Nyatanya lautan manusia
yang susah memang dijaga satu-satu, ternyata bisa tertib menyalurkan
aspirasinya tanpa keributan yang berarti.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #5e5e5e; font-family: "droid sans" , "serif"; font-size: 11.5pt;">Salut, salut banget. Nggak habis dua jempul saya
mengapresiasi aksi ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #5e5e5e; font-family: "droid sans" , "serif"; font-size: 11.5pt;">Terima kasih bisa membuka mata saya, mengenai
keteladanan, kebersamaan, ketertiban, keyakinan serta ketulusan yang sudah
dilakukan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #5e5e5e; font-family: "droid sans" , "serif"; font-size: 11.5pt;">Teruslah berjuang, saudaraku. Yakinilah apa yang
menjadi kebenaran itu. Inilah contoh nyata yang dapat membuka mata hati saya.
Kita maupun dunia. Doaku selalu untuk perjuangan kalian. Love you all. Dariku
untuk catatan hati.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; vertical-align: baseline;">
<span style="color: #5e5e5e; font-family: "droid sans" , "serif"; font-size: 11.5pt;">- dr. Hengki Stepanus Ranjabar SpB.<br />
<br />
<i><span style="border: none windowtext 1.0pt; mso-border-alt: none windowtext 0cm; padding: 0cm;">[Paramuda/<a href="http://news.bersamadakwah.net/2016/12/inilah-apresiasi-seorang-kristiani.html?m=1" target="_blank">BersamaDakwah</a>] </span></i><o:p></o:p></span></div>
simple concepthttp://www.blogger.com/profile/03808075222105915432noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-772464635677412331.post-49569926422977075322016-12-09T03:51:00.005+07:002016-12-14T15:57:16.807+07:00Di 212 Kemarin, Melihat Pengalaman Unik<div class="MsoNormal">
Di 212 Kemarin, Melihat Pengalaman Unik<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Ketika masa sudah bubar dan kembali ke rumah masing-masing,
jalanan macet luar biasa hingga semua kendaraan seperti parkir di jalan,
ditengah macet itu, ada beberapa pengemudi bajaj yang sudah agak berumur yg
tertahan bajajnya tidak bisa maju dan hanya termenung, kemudian salah satu
peserta aksi 212 inisiaitif mengambil kardus dan dia
berteriak...."ayo..keluarkan uang Anda.. 2000 rupiah tidak apa2..,kita
takut zalim ke bapak ini karena bapak ini jadi gak bisa mencari nafkah gara-gara
macet...dia harus kasih setoran..ayo ayo masukan uang ke kardus untuk si
Bapak"...dan ditengah rintik hujan...keluarlah uang-uang dari dompet pada
peserta212, ada yang masukin ke kardus, dan ada yang memberikan uangnya
langsung ke si pengemudi bajaj sambil tersenyum...lalu para pemberi kemudian
kembali berjalan, dan terdengar suara si yang teriak teriak tadi berkata "
Alhamdulillah ya pak" kepada pengemudi bajaj..<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
#suasana_itu_real<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
#sayang_hape_jadul_habis_space_untuk_simpen_foto_kejadian<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
sumber : Akun Facebook Eri Irawan tanggal 4 Des jam 08.25<o:p></o:p></div>
simple concepthttp://www.blogger.com/profile/03808075222105915432noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-772464635677412331.post-52878049037949455992016-12-08T22:20:00.000+07:002016-12-14T15:58:47.588+07:00Mengapa Jutaan Muslim Mau Datang Ke Jakarta Aksi 212? Ini Jawaban Buya Hamka<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://4.bp.blogspot.com/-0C6bdVbFQSg/WEl6E-vBxYI/AAAAAAAAAts/7yVw9WO2RLk62_wXZ1KBI1mBF7zLqQi7gCLcB/s1600/Lautan%2Bputih%2Bpeserta%2BAksi%2B212%2B-%2BViva.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="185" src="https://4.bp.blogspot.com/-0C6bdVbFQSg/WEl6E-vBxYI/AAAAAAAAAts/7yVw9WO2RLk62_wXZ1KBI1mBF7zLqQi7gCLcB/s320/Lautan%2Bputih%2Bpeserta%2BAksi%2B212%2B-%2BViva.jpg" width="320" /></a></div>
Mengapa jutaan muslim bisa seheroik itu? Ternyata Buya Hamka telah memberikan jawabannya, berpuluh tahun lalu.
Lautan putih peserta Aksi 212 (Viva.co.id)-- Jumlah peserta Aksi 212 telah membuat masyarakat dan dunia internasional terpana. Foto dan video yang menunjukkan lautan putih mulai dari Monas memanjang ke Bundaran HI hingga Cempaka Putih membuat mereka heran, bagaimana umat sebanyak ini bisa berkumpul bersama dalam Aksi Bela Islam jilid III?
Ribuan bus dan mobil pribadi masuk ke Jakarta. Tak terhitung berapa peserta yang naik kereta api baik rombongan atau pribadi-pribadi. Bahkan umat Islam Padang mencarter pesawat. Dan yang paling fenomenal, ribuan santri Ciamis berjalan kaki ke Monas. Muslim Depok dan Bogor pun terinspirasi untuk melakukan hal yang sama.
Mengapa jutaan muslim bisa seheroik itu? Ternyata Buya H. Abdul Malik Karim Amrullah (Hamka) telah memberikan jawabannya, berpuluh tahun lalu:
Tuan janganlah heran jika umat ini mencintai Qur’an lebih daripada mencintai hidupnya sendiri. Sebab kami hina dan hidup gelap gulita kalau bukan karena Qur’an.
Tuan jangan pula heran mengapa bangsa ini mencintai Qur’an, sebab Qur’an-lah yang mengajari kami akan harkat dan martabat kami sebagai manusia, Qur’an pula yang mengajari kami untuk mencintai perdamaian dan mencintai kemerdekaan lebih dari apa pun.
Tuan, jika bukan karena rakyat yang hatinya bersemayam Al Quran, maka nisacya masih ada warna biru di bendera negeri ini. (Buya Hamka)
Update: Pada 5 Desember 2016, Pendiri Indonesia Tanpa JIL (ITJ) Akmal Sjafril menyebutkan bahwa tulisan di atas adalah tulisannya, bukan tulisan Buya Hamka.
Sumber: http://www.tarbiyah.net/2016/12/mengapa-jutaan-muslim-mau-datang-ke.html?m=1Harum Bungahttp://www.blogger.com/profile/09666559836430196318noreply@blogger.com0